Aceh Utara – Konflik satwa kembali terjadi di kawasan Langkahan, Aceh Utara, Kamis (28/11/2019). Kali ini, lima ekor sapi milik warga daerah tersebut dilaporkan tewas dimangsa harimau sumatera (Panthera tigris ssp. sumatrae).
Informasi yang diperoleh freelinenews.com, dari pihak Balai KSDA Aceh melalui Seksi Konservasi Wilayah I Lhokseumawe Resort KSDA 11 Aceh Utara, adapun lima ekor sapi yang dimangsa harimau tersebut 3 ekor milik Pak Mahmud, satu ekor sapi milik Pak Paimin dan satu ekor lagi milik Pak Sukidi, warga Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara.
Sebelumnya, Tim Resor KSDA 11 Aceh Utara telah melakukan pengecekan lokasi konflik yang pernah dilaporkan oleh masyarakat setempat pada tanggal 11 November 2019.
“Namun hasil dari respon konflik pada saat itu masyarakat meminta untuk tidak dilakukan tindakan apapun terhadap satwa liar ini mengingat lokasi konflik juga masih jauh dari lokasi Desa dengan jarak ± 4-5 kilometer,” jelas Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh, Agus Arianto, S. Hut. Melalui Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Lhokseumawe BKSDA Aceh Kamarudzaman, S. Hut, dalam relis pers yang diterima freelinenews.com.
Pada Jum’at (29/11/2019) tim Resor KSDA 11 Aceh Utara bersama Babinsa Desa Seureukey, Kepala Dusun Mihra Istimewa, dan dibantu masyarakat setempat telah melakukan pengecekan lokasi konflik satwa liar jenis Harimau Sumatera, di Dusun Mihra Istimewa Paket 20 Desa Seureukey Kecamatan Langkahan Kabupaten Aceh Utara.
“Hasil survey tim kita ke lokasi, benar dijumpai adanya gangguan Harimau Sumatera sejak bulan September 2019 lalu. Dimana keberadaan Harimau Sumatera ini kembali meresahkan masyarakat setempat dengan memangsa 5 (lima) ekor sapi, sejak rabu kemarin, dan telah menyebabkan salah satu pemilik dari korban ternak mengungsi ke lokasi lain,” ujar Kamarudzaman.
Jelasnya, selain memangsa ternak sapi, satwa liar tersebut, juga menerkam 12 ekor ternak lainnya yang mengakibatkan luka-luka pada bagian tubuh ternak.
Masyarakat setempat berharap agar segera diturunkan pawang untuk melakukan upaya penghalauan terhadap satwa liar harimau. “Karena satwa tersebut sudah berada di Dusun Mihra dan sudah meresahkan masyarakat setempat,” ujarnya.
Tambahnya, Tim petugas juga melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait dan memberikan himbauan kepada masyarakat setempat agar tidak menempatkan ternaknya jauh dari area perkampungan serta menghimbau masyarakat agar dapat bekerjasama untuk melakukan ronda atau penjagaan saat malam hari sementara menunggu kedatangan pawang harimau. (*)