Bencana banjir dasyat yang melanda Libya timur bukan saja mengahancurkan sarana dan prasarana. Tapi musibah besar itu juga menelan korban jiwa mencapai 6000 orang.
FREELINENEWS.COM | LIBYA – Bencana banjir dasyat yang melanda Libya timur bukan saja mengahancurkan sarana dan prasarana. Tapi musibah besar itu juga menelan korban jiwa mencapai 6000 orang.
Tim SAR di Negara tersebut, pada Rabu (13/9/2023) masih menyisir jalan-jalan, reruntuhan bangunan untuk mencari jenazah korban banjir dahsyat di Derna kota di Libya Timur.
Pihak berwenang di negara masih konflik itu terus berjuang meski harus melalu jalan yang putus dan reruntuhan bangunan serta puing-puing yang dibawa banjir untuk membawa bantuan ke kota pesisir Derna, setelah banjir pada Minggu malam (10/9/2023).
Ribuan orang masih hilang dan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal dan kini menempati tempat-tempat pengungsian.
Tak ubahnya seperti Tsunami Aceh 2004 silam, jnazah terlihat berserakan di mana-mana, di dalam rumah, di jalanan, bahkan di laut.
Banjir bandang yang melanda negara itu terjadi setalah hujan besar dan badai Daniel melanda kota Derna di Libya timur tersebut pada Minggu 10 September 2023.
Lansir sejumlah media, dua bendungan di pegunungan di atas kota itu runtuh, membuat air bah membanjiri sungai Wadi Derna dan melalui pusat kota, menyapu seluruh jalan kota itu.
Kepala Delegasi Komite Palang Merah Internasional di Libya Yann Fridez mengatakan, gelombang naik setinggi 7 meter.
Banyak warga kota saat volume air bah meninggi dan datang tiba-tiba, warga terlihat harus manaiki atap rumah atap mobil. Bahkan air bah mengenangi lantai dua rumah mereka.
Gema takbir dan isak tangis terdengar mengiringi banjir yang menyapu perkotaan. Tidak sedikit anak-anak dan wanita hanyut diterjang banjir dasyat itu. Mereka berteriak “tolong, tolong,”.
Kota Derna adalah sebuah kota terletak di dataran pantai yang sempit di Laut Tengah, di bawah pegunungan curam yang membentang di sepanjang pantai.
Duka Libya adalah dunia hari ini. Tim bantuan yang membawa pasokan kebutuhan dasar berhasil masuk melalui jalan itu hari Rabu, sementara pihak berwenang di Libya timur berupaya keras memperbaiki rute akses pantai yang dapat ditempuh dengan waktu lebih cepat.
Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB IOM mengatakan sedikitnya 30.000 orang di Derna mengungsi akibat banjir, dan bahwa kota tersebut hampir tidak dapat diakses oleh para pekerja bantuan kemanusiaan.
IOM Libya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan termasuk pasokan barang-barang penting non-makanan dan bantuan medis ke daerah-daerah yang paling terkena dampak bencana banjir dasyat tersebut. (Seperti Gambar di atas). []