FREELINENEWS.com | ACEH TIMUR – Segenap Pengurus dan anggota Forum Petani Organik Rakan Pak Tani Aceh berkumpul untuk membahas rapat kerja dan memperdalam misi Forum untuk jangka panjang di Aula Dinas Syariat Islam, komplek perkantoran Idi, Rabu (21/01/2021)
Pertemuan ini mereview kegiatan memfasilitasi petani yang sudah dijalankan sebagai tahapan pengenalan dan sosialisai Forum yang ternyata disambut dengan antusias oleh petani karena memberi dampak positif pada tanaman dengan resep organik yang dipresentasikan Zulfan, alias Pak Tani yang diaplikasikan sendiri oleh petani.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Forum ini telah melakukan kunjungan untuk mencari solusi pada tanaman padi milik masyarakat yang terkena hama walang sangit di Gampong Seuneubok Pidie dan Gampong Punti, Peureulak, Aceh Timur. Setelah penyemprotan pestisida organik resep Pak Tani, hama padi dapat teratasi dengan baik. Forum juga baru-baru ini melakukan penanaman perdana 2.500 polybag jahe di Gampong Lhee, Nurussalam, Aceh Timur.
Zulfan yang akrab disapa Pak Tani sebagai ketua Forum menjelaskan tujuan dari pertemuan aksi perdana ini adalah mereview dan menyusun langkah-langkah lanjutan untuk pengembangan Forum.
“Tujuan kita bagaimana kegiatan ini bisa berdampak positif bagi petani. Kemudian juga kami membahas beberapa tahapan yang perlu dilakukan, termasuk mendirikan Koperasi sebagai unit usaha yang akan menampung hasil panen petani agar petani tidak kebingungan menjual hasil panen mereka. Bukan hanya padi, tapi juga beberapa komoditas lain yang akan kita fasilitasi.” ujar Pak Tani.
Sementara Firman Dandy selaku Pembina Forum menyampaikan misi besar yang harus dan akan dilakukan oleh Forum ini, bahwa kegiatan ini akan mampu mewujudkan pertanian organic dari hulu ke hilir, setidaknya untuk kawasan Aceh Timur khususnya, untuk tahap awal.
“Mimpi besar kita itu, di sini (Aceh Timur-red) akan lahir beberapa titik agropolitan, sehingga Aceh Timur akan berkembang di sektor pertanian, ya organic tentunya yang kita harapkan. Pemerintah harus memperhatikan ini,” kata Dandy.
Sementara Munzir, pengurus lainnya mengemukakan bahwa Aceh tertinggal sangat jauh dengan Negara-negara asia lainnya di bidang teknik pertanian yang tentu saja berpengaruh pada mutu. “Sehingga prospek ekspor hasil pertanian kita sangat lemah,” sebut Munzir.(*)