FREELINENEWS.com | Aceh Timur – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Timur, Saiful Basri, S.Pd. MPD, menegaskan kepada seluruh Kepala Sekolah dalam wilayah Aceh Timur untuk tidak menyalah gunakan Bantuan Program Indonesia Pintar.
Hal itu disampikan pada acara sosialisasi Program Indonesia Pintar kepada seluruh Kepala Sekolah Korwil Darul Aman, di aula UPT Pendidikan Darul Aman, Idi Cut, Selasa (22/062021) pagi.
Kadis Pendidikan Aceh Timur didampingi Kepala UPT Pendidikan Darul Aman, Yusnil Amri, S.Pd mengajak seluruh Kepala Sekolah dapat membantu para siswa-siswi dalam pertukaran rekning dari Bank BRI Konvesinal ke Bang Bank Syariah Indonesia (BSI).
“Karena di daerah kita harus mengunakan BSI, maka untuk melancarkan penerimaan bantuan Indonesia Pintar, maka seluruh siswa harus menukar rekning dari BRI Konvisinal ke BSI. Untuk itu kita mengharapkan Kepala Sekolah untuk memfasilitasi para siswa/i. Apalagi siswa/i yang berada di daerah pedalaman,” harap Saiful Basri.
Tambah Saiful Basri, Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) bertujuan untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu agar tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai pendidikan menengah.
“Kita menegaskan kepada seluruh Kepala Sekolah dalam wilayah Aceh Timur, baik jenjang SD maupun SMP, tidak ada yang menyalahgunakan Program Indonesia Pintar ini, artinya tidak dibolehkan pihak sekolah meminta upah sedikit pun kepada siswa/i atau wali murid dari bantuan tersebut. Jika ada yang meminta atau melakukan pemotongan, maka pihak kita tidak mentolerir, dan yang melakukan hal itu akan berhadapan dengan hukum,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur.
Saiful juga mengharapkan Kepala UPT Pendidikan seluruh Aceh Timur untuk mengawasi Program Indonesia Pintar ini berjalan maksimal dan tepat sasaran.
“Semoga tugas kita sebagai Kepala Sekolah dapat membantu siswa/i kita yang kurang mampu lewat program yang dicanangkan Pemerintah ini, sehingga siswa/i dapat lebih maksimal dalam menimba ilmu pengetahuan, dan generasi Aceh Timur kedapan menjadi genarasi pintar,” pungkas Saiful Basri. (*)