Langsa – Laga terakhir enam besar Liga 3 Zona Aceh, antara PSBL Langsa vs PS Peureulak Raya, di stadion Langsa, berakhir rusuh, setelah turun minum.
Babak pertama PSBL Langsa telah lebih awal unggul 1-0 atas PS Peureulak Raya, namun setelah turun minum, PS Peureulak Raya mencoba mengejar ketinggalannya.
Amatan freelinenews.com, lebih kurang sekitar menit ke 78 kerusuahan mulai terjadi, ketika wasit memutuskan bola sundulan kepala pemain depan PS Peureulak Raya tidak gol.
Berawal dari itu kemarahan pemain dan penonton mulai memuncak, sehingga pononton mulai melempar botol minuman kedalam lapangan.
Bahkan hakim garis kanan yang memutuskan tidak gol sempat dikejar pemain hingga terpaksa diamankan oleh pihak keamanan ke dalam tribun utama.
Terlihat para suporter yang semakin bringas, terus melempari botol air meneral dan mencoba memanjat pagar pembatas. Sehingga pertandingan dihentikan, dan pihak menegemen PS Peureulak Raya beruapaya menanangkan emosi para suporter.
Lihat Video Youtube Haqqa Tumband : DETIK – DETIK KERUSUHAN PSBL vs PS Perlak Raya
Hingga usai magrib, para suporter PS Peureulak Raya tetap bertahan di Stadion Langsa, menunggu keputusan musywarah pihak managemen dengan panitia palaksana.
“Meski pihak panitia dan wasit menyatakan bola sundulan kepala pemain kita tidak gol, namun kita dari menegemen PS Peureulak Raya akan menolak keputusan wasit itu, dan kita akan mengajukan protes ke PSSI Pusat, terkait persoalan ini,” ujar Maneger PS Peureulak Raya, Fattah Fikri.
Kata Fattah Fikry, pihaknya mempunyai bukti rekaman video bahwa bola tersebut gol. “Berdasarkan rekaman video tersebut kita melihat jelas sekali bola tersebut gol, ini akan kita jadikan bukti laporan kita,” tegas Fattah Fikry.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Hasan Basri, saat dikomfirmasi freelinenews.com, mengatakan, pihak panitia adalah operator sebagai pelaksana. “Kami panita pelaksana mengikuti sesuai dengan keputusan wasit yang sah,” kata Hasan Basri singkat.(*)