FREELINENEWS.com | Aceh Timur – Sedikitnya empat kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur mengikuti penilaian inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) Tahun 2020 yang diselengarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) setempat, Senin (09/11/2020) pagi.
Kepala Dinas DPMG Aceh Timur Adlinsyah, dalam sambutnya pada acara pembukaan menyebutkan, dari 24 kecamatan di Aceh Timur, hanya empat kecamatan yang mengikuti penilaian Inovasi TTG di tahun ini.
“Adapun empat kecamatan yang ikut penilaian, adalah Kecamatan Julok, Kecamatan Darul Aman, Kecamatan Idi Rayeuk dan Kecamatan Sungai Raya, keempat kecamatan tersebut masing- masing menampilkan inovasi Teknologi Tepat Guna dengan memanfaatkan bahan-bahan sekitar sebagai penunjang usaha masyarakat di perdesaan,” ujar Kadis DPMG Aceh Timur.
Acara Penilaian Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) DPMG Kabupaten Aceh Timur, dibuka oleh Asisten Pemerintahan Setdakab Aceh Timur, Syafrizal Fauzi, S.STP. M.AP. Dalam sambutanya, beliau mengatakan, bahwa Teknologi Tepat Guna merupakan salah satu produk hasil kreatif masyarakat untuk memudahkan usaha dan upaya meningkatkan ekonomi masyarakat.
“TTG ini merupakan hal yang sangat penting sebagai upaya mempermudah usaha masyarakat, apalagi di tegah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Apapun usaha mudah dan cepat dilakukan untuk menghasilkan produk yang berkualitas,” kata Syafrizal Fauzi.
Dia mengharapkan, untuk tahun depan penilaian Inovasi TTG di Kabupaten Aceh Timur hendaknya diikuti oleh seluruh kecamatan. “Kita harapkan melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong, tahun depan semua kecamatan wajib ikut Penilaian Inovasi TTG seperti hari ini,” harap Asisten I Sekdakab Aceh Timur.
Penilian Inovasi TTG DPMG Aceh Timur tahun ini menampilkan, dua peralatan dari Kecamatan Idi Rayeuk yaitu dari Desa Gampong Jalan, menampilkan teknologi alat pengupasan kelapa muda dan teknologi kopresor angin yang terbuat dari bahan kulkas rusak.
Dari Kecamatan Darul Aman menampilkan teknologi alat pembuatan sabun cair dan pupuk organik cair organik, dari Kecamatan Sungai Raya menampilkan peralatan pembuatan biogas dari ampas tahu, dan dari Kecamatan Julok mengikut sertakan teknologi budidaya kelulut (Linot) dengan cara ramah lingkungan atau go green. (*)