Pantauan freelinenews.com, kondisi pasar baru sepi setelah para pedagang angkat kaki dan pindah lagi ke pinggir jalan, bahkan kondisi pasar baru saat ini bagaikan pasar tak bertuan, dengan kondisi sampah menumpuk di sudut-sudut pasar baru.
“Ini coba lihat, sampah saja di pasar baru ini tidak di buang hingga menumpuk seperti ini. Beginilah kondisi pasar baru. Kita menilai pemerintah tidak serius untuk menghidupkan pasar baru. Jika memang serius ayo sama- sama kita bangun kota kita ini menjadi tertip, jangan setetengah hati, bersikap adil dan tegakkan aturan seperti keputusan rapat sebelumnya,” harap Toke Amat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Kabupaten Aceh Timur, Iskandar, SH, saat dikomfirmasi freelinenews.com diruang kerjanya mengaku, bahwa ada sekitar delapan pedagang sayur yang belum pindah ke pasar baru. Hal ini sedang diupayakan pihaknya.
“Bahkan kita sudah ultimatum kepada pemilik lot kios di pasar baru yang tidak buka hingga batas waktu 21 Oktober 2020, lot kios tersebut akan kita tarik kembali,” kata Iskandar, SH.
Terkait dugaan ada lot kios yang pemiliknya penjabat, Iskandar membantah keras. Katanya semua lot kios yang ada di pasar baru, semuanya diperuntukkan untuk pedagang. “Tidak ada lot kios di sana yang pemiliknya penjabat,” bantah Iskandar.
Hal yang sama juga dikatakan Camat Peureulak Nasri, Ia mengaku semua kios di pasar baru diperuntukkan untuk pedagang. Terkait persoalan ini, Ia bersama Muspika lainnya dalam waktu dekat ini akan segera mengelar rapat kembali dengan semua pedagang untuk mengatasi persoalan ini.
“Akan segera kita gelar rapat kembali dengan para pedagang ikan dan sayur untuk mencari solusi terkait persoalan ini,” tutup Camat Peureulak Nasri. (*)