FREELINENEWS.COM | ACEH TIMUR – Gampong Alue Siwah Serdang, Kecamatan Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur merupakan salah satu gampong sumber gas bumi untuk memasok kebutuhan energi nasional.
Terdapat tiga sumur gas peninggalan PT. Asamera LTD yakni, Sumur Alue Siwah (AS) 9 A, yang terletak di Gampong Alue Siwah, telah diproses di Central Processing Plant (CPP) PT. Medco E & P Malaka di Gampong Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmur, Aceh Timur sejak tahun 2018 silam.
Bahkan untuk menambah cadangan gas bumi Blok A, Perusahaan juga berencana mengembangkan sumur baru yaitu sumur AS 10 dan AS 11 di desa tersebut.
Meski sumur gas di daerah itu dikabarkan sebagai sumur tingginya H2S (hydrogen sulfida), namun dengan teknologi tinggi yang digunakan PT. Medco E & P Malaka, hasil gas bumi dari sumur tersebut telah mampu membangkitkan perekonomian Aceh di sektor Migas dalam beberapa tahun terakhir ini.
Seperti dikatakan, Pj Keuchik Alue Siwah Serdang, Syaifuddin kepada freelinenews.com, bahwa dengan hadirnya proyek vital nasional tersebut telah memberi dampak bagi peningkatan ekonomi masyarakat daerah itu.
“Alhamdulillah, dengan adanya sumur gas bumi di desa kami, maka desa kami termasuk desa ring satu Blok A di Kecamatan Nurussalam,” ujar Syaifuddin.
Syaifuddin menambahkan, dampak tidak langsung telah dirasakan masyarakat desanya selama ini. Seperti terjualnya lahan warga untuk lokasi sumur, CSR Pembangunan Masjid, program pemberdayaan masyarakat bidang pertanian, kesehatan dan Pembangunan rumah layak huni.
“Kita mengucapkan terima kasih kepada PT. Medco E & P Malaka yang telah peduli terhadap Pembangunan masyarakat gampong sealama ini,”ucap Pj Keuchik.
Harapannya, pihak perusahaan terus mensuport segala bentuk Pembangunan di Gampong Alue Siwah Serdang, termasuk rencana rehabilitasi jalan tembus dari Gampong Alue Siwah Serdang ke Gampong Masjid.
“Sehingga masyarakat kami mudah mengakses ibu kota Kecamatan Nurussalam (Bagok). Dimana selama ini untuk mengakses ibu kota kecamatan (Bagok) kami masyarakat Alue Siwah Serdang harus melewati Indra Makmur atau Banda Alam (Keude Gerobak) dengan jarak tempuh puluhan kilo meter,” demikian Pj Keuchik Alue Siawah Serdang Syaifuddin.[]