FREELINENEWS.COM | BIREUEN – Masyarakat korban banjir di Gampong Meunasah Pulo, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, saat ini masih mengungsi di meunasah dan juga menempati tenda Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (24/12/2025) pagi.
Keuchik Meunasah Pulo Peudada, Hamdani kepada freelinenews.com dilokasi mengatakan bahwa gampong mereka berada tidak jauh dari sungai/Krueng Peudada, dan paling parah dilanda banjir yang terjadi mulai hari Selasa (25/12/2025) malam sampai Rabu (26/12/2025).
Akibatnya 12 rumah hilang diterjang banjir bandang di Dusun Garuda dan Dusun Pelabuhan, sejumlah rumah warga di Dusun Matang Jareung, dan Dusun Blang Pulo terendam banjir dan tertimbun lumpur sekitar 40 meter.
Dampak bencana alam itu 402 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 1.091 jiwa mengungsi ke meunasah. Saat ini ada sejumlah warga masih merasa trauma atas kejadian itu dan sebagian besar warga masih dipengungsian.
Kata Keuchik, warga di pengungsian saat pagi pulang bersihkan rumah, tetapi karena endapan lumpur/tanah masih tebal halaman rumah sehingga masih kesulitan dibersihkan, karena saat hujan merembes lagi tanah ke dalam rumah yang telah dibersihkan.
Keuchik mengharapkan pasca banjir saat ini masyarakat sangat butuh air bersih setiap rumah, dan penanganan sanitasi telah tertimbun, juga bantuan alat berat untuk pembersihan endapan lumpur/tanah dihalaman rumah dan pemukiman penduduk, harapnya.
Disampaikan juga bahwa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bagi masyarakat mengungsi selain bantuan dari Pemkab Bireuen, juga bantuan dari berbagai pihak, termasuk juga Makanan Bergizi Gratis (MBG) sebanyak 800 s.d 1200 porsi yang diberikan tadi pagi, jelas Keuchik.
“Gampong kami ini setiap tahun sering terjadi banjir dan sebagai upaya kami dapat melakukan penanganan cepat bagi masyarakat, kami butuh bantuan perahu dan life jacket, radio untuk komunikasi penanganan bencana,” harapnya.[Rahmat Hidayat]












