Aceh Timur – Puluhan ibu muda dalam Kecamatan Birem Bayeun dan Kecamatan Ranto Peureulak dalam dua hari terkahir pada acara Bakti Sosial KB yang dilakukan DP3AKB Aceh Timur, mendapat Metoda Kontrasebsi Jangka Panjang (MKJP) secara gratis.
“Dalam dua hari terakhir ini, tim kita dari DP3AKB Aceh Timur bekerjasama BKKBN Provinsi Aceh, dan berkoordinasi denga Koramil dan Muspika setempat sejak Selasa,(04/02/2020) dan Rabu (05/02/2020) telah melakukan bakti sosial KB kepada masyarakat di dua kecamatan tersebut,” kata Kepala DP3AKB Aceh Timur Drs. Fakrurrazi MM, kepada freelinenews.com, Rabu (05/02/2020) malam.
Pria yang akrab di sapa Pak Razi tersebut menyebutkan, adapun 67 orang ibu muda yang kerab melahirkan di Kecamatan Birem Bayeun mendapatkan MKJP Gratis terdiri dari 33 ibu muda menggunakan IUD dan 34 ibu muda menggunakan Implan. Sedangkan di Kecamatan Ranto Peureulak 32 orang ibu muda menggunakan Implan.
“IMPLAN dan IUD adalah alat pengontrol kehamilan jangka panjang atau MKJP. Kedua alat ini berbeda baik dari segi manfaat, cara kerjanya dan pemsanganya juga berbeda tempat. Bila Implan KB dipasang di bagian lengan, sedangkan IUD dipasang di bagian leher Rahim,” jelas Drs. Fakhrurrazi.
Tambahnya, semua peserta atau Aksebtor ibu muda yang telah memasang MKJP di dua kecamatan tersebut, terlebih dahulu telah mendapat persetujuan suami mereka masing-masing.
Sambung Pak Razi, dalam bakti sosial KB kali ini, pihaknya juga melakukan penyuluhan kesehatan, penyuluhan stanting dan juga melakukan pemberdayaan terhadap Kader KB di dua kecamatan tersebut.
Hadir pada acara Bakti Sosial KB di dua kecamatan tersebut, staf DP3AKB Aceh Timur, Kabid Keluarga Berencana BKKBN Provinsi Aceh ibu Ir. Zikra serta anggota Koramil setempat dan pihak Muspika Kecamatan Birem Bayeun dan Ranto Peureulak.
“Harapan kita dengan kegiatan Bakti Sosial ini, masyarakat memahami tentang prosudur yang benar dalam menggunakan MKJP dan tentang kesehatan keluarga lainnya. Kita juga rutin melakukan bakti sosial KB di kecamatan-kecamatan dalam wilayah Aceh Timur,” pungkas Pak Razi. (*)