FREELINENEWS.COM | ACEH TIMUR – Program acid fracturing sumur Alur Siwah AS-11 dan AS-9A memberikan dampak yang cukup baik terhadap realisasi produksi dan lifting migas Medco E&P Malaka pada kuartal I 2022.
Hal itu dikatakan Kepala Divisi Formalitas, Hubungan Eksternal dan Sekuriti KKKS Adi Yusfan dalam relisnya menjawab freelinenews.com, Jumat (30/9/2022) siang. Menurutnya, pada kuartal I tahun 2022 realisasi salur gas Medco Malaka sebesar 45,18 MMscfd dengan capaian 119% lebih tinggi dari target APBN 2022 yaitu 38 MMsfcd.
Sedangkan untuk lifting kondensat sebesar 1462 BOPD, 117% lebih tinggi dari target APBN sebesar 1250 BOPD. Peningkatan lifting ini turut berdampak pada penerimanaan negara yaitu Per Q1 GOI sebesar $1,107,348 ($1.1mn).
Lanjut Adi Yusfan, berdasarkan realisasi dan outlook produksi dan lifting gas dan kondensat, BPMA mengharapkan Medco E&P Malaka dapat mempertahankan kinerja produksi dan lifting saat ini. Sejumlah program baik dari sisi pekerjaan sumur/subsurface maupun fasilitas produksi juga akan terus dilakukan ke depan agar bisa mendukung peningkatan cadangan dan pencapaian target lifting migas. Keberhasilan pencapaian target produksi dan lifting minyak dan gas nasional juga dipengaruhi oleh kontribusi dan kinerja KKKS yang ada di Wilayah Kerja.
“Kedepan, pihak kita BPMA akan terus melakukan akselerasi eksplorasi dan pengembangan lapangan di Wilayah Kerja Aceh sehingga dapat meningkatkan cadangan dan produksi. Selanjutnya, BPMA juga akan menekan biaya produksi per barrel oil equivalent serta mendukung peningkatan tingkat kandungan lokal baik barang maupun jasa sehingga tercipta multiplier effect yang lebih baik,” demikian Adi Yusfan. []