FREELINENEWS.COM | ACEH TIMUR- Meskipun dalam suasana bencana pandemi COVID-19, dan Tim Gugus Tugas Aceh Timur terus bekerja mencegah penyebaran wabah COVID-19 di wilayah Kabupaten Aceh Timur. Pemerintah daerah ini juga tetap siaga dalam menghadapi bencana alam berupa banjir dan longsor yang kerap terjadi setiap akhir tahun atau di awal tahun.
Hal itu disampaikan, Bupati Aceh Timur H. Hasballah HM.Thaib, SH, kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Letjen TNI Doni Monardo, di Jakarta, Kamis (22/10). Pertemuan Bupati Rocky dengan Letjen TNI Monardo, juga ikut didampingi Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Ir. Rifai, M.B.A.
“Harapan kita, BNPB dapat turun melihat kondisi kekinian daerah yang kerap mengalami bencana alam, baik tanah longsor, banjir dan abrasi pantai di wilayah Aceh Timur. Dalam pertemuan tersebut kita juga menyampaikan beberapa poin penting, antara lain soal abrasi pantai sepanjang persisir Aceh Timur mulai dari Bayeun (perbatasan Aceh Timur dengan Kota Langsa), hingga ke Madat (perbatasan Aceh Timur dengan Aceh Utara,” papar Bupati yang akrap disapa Rocky.
Selain itu Rocky juga menyampaikan kondisi abrasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Arakundo di Pante Bidari, yang selama ini kian mengancam keselamatan penduduk. Akibatnya ruas jalan antar desa amblas terkena abrasi, bahkan sejumlah rumah penduduk terpaksa direlokasikan ke daerah lain.
“Mengingat DAS Arakundo tersebut menjadi tanggungjawab pemerintah pusat, maka kita ikut menyampaikan kondisi terakhir pasca amblasnya jalan antar desa yang menghubungkan ke pusat ibu kota kecamatan,” terang sang Bupati mantan kombatan tersebut.
Disisi lain, Rocky juga menyampaikan kondisi abrasi pantai sepanjang 14 kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, mulai dari Kecamatan Birem Bayeun hingga ke Madat. Hal itu dinilai perlu dilakukan pencegahan dengan membangun pemecah ombak. Akibatnya, semakin lama abrasi pantai telah mengikis areal tambak produktif dan pemukiman warga.
“Untuk mengatasi semua permasalahan kebencanaan, kita telah mengusulkan beberapa titik pembangunan yang sifatnya mendadak. Sehingga kedepan abrasi tidak lagi terjadi. Sangat kita khawatirkan terhadap abrasi DAS Arakundo, jika hal ini tidak segera ditangani akan berdampak terhadap jalan dan jembatan lintas Nasional Banda Aceh- Medan,” pungkas Bupati Aceh Timur H. Hasballah. H. M. Thaib. (*)