FREELINENEWS.com | Aceh Timur – Sekeretaris DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Aceh Timur, H. Sulaiman atau yang akrap disapa Tole mendukung sepenuhnya daerah ini menjadi kawasan kontribusi peningkatan produksi udang nasional hingga 250 % tahun 2024.
“Melihat potensi tambak di Kabupaten Aceh Timur yang memiliki luas lahan tambak mencapai 17.850 hektar lebih, dengan garis pantai mencapai 124 kilometer. Maka KKP Pusat tidak salah lagi memilih Kabupaten Aceh Timur ,sebagai daerah sentra produksi udang nasional,” kata H. Sulaiman Tole kepada freelinenews.com, Sabtu (26/12/2020).
Tambahnya, dahulu sebelum musibah tsunami tahun 2004, Aceh Timur merupakan salah satu kawasan produksi udang windu terbesar di Aceh. Katanya, ada beberapa lokasi lahan tambak intensif seperti di Julok, Bagok, Peureulak, Peureulak Timur, dan Simpang Ulim, kala itu aktif berproduksi jenis udang windu.
“Namun pasca tsunami Aceh tahun 2004 silam, atau 16 tahun lalu, banyak areal tambak, dan saluran pengairan suplay debit air ke areal tambak terjadi pendangkalan dan rusak di kawasan ini, sehingga produksi udang menurun dratis,” papar H. Sulaiman yang juga pengusaha muda Aceh Timur tersebut.
Menurutnya kehadiran proyek model klaster tambak udang Nasional di Desa Matang Rayeuk, Kecamatan Idi Timur yang dicanangkan KKP Pusat merupakan salah satu motivasi baru untuk membangkitkan semangat para petani tambak udang di daerah ini.
“Kita apresiasi kepada Pemerintah Aceh Timur yang telah mampu mengetuk hati Pemerintah Pusat untuk menjadikan Aceh Timur sebagai daerah sentra produksi udang Nasional. Kami dari kalangan Pemuda dan OKP di Aceh Timur mendukung sepenuhnya model klaster tambak udang Nasional seperti yang dibangun Desa Matang Rayeuk yang akan diresmikan pada Senin (28/12/2020) oleh Sekjen KKP Pusat,” papar H. Tole dengan penuh semangat.
Pria kelahiran Keude Gerobak tersebut, juga mendukung sepenuhnya rencana pengembangan 10 ribu hektar model klaster lahan tambak Aceh Timur hingga tahun 2024 nanti. Serta mengucapkan terima kasij kepada KKP Pusat, Balai Budidaya Ujung Batee, dan KKP Kabupaten Aceh Timur.
“Semoga saja lewat pengembangan sektor tambak uadang vaname dan udang windu, dapat membangkitkan ekonomi masyarakat daerah ini, khusunya daerah pesisir,” pungkas H. Sulaiman Tole, yang juga Ketua Korwil Ikatan Motor Indonesia (IMI) Aceh Timur. (*)