FREELINENEWS.com | Aceh Timur – Awal pendemi Covid-19 pada bulan Februari hingga Juni lalu, kepiting bakau sempat tidak beharga. Bahkan agen pengumpul kepeting dalam wilayah Aceh Timur, sempat menutup usahanya karena tidak ada pembeli dari Medan, Sumatera Utara.
“Baru dalam tiga bulan ini, yaitu sejak Agustus hingga sekarang harga kembali normal kembali, dan kami sudah dapat memasarkan kembali ke Medan,” ujar Faini (36) seorang agen pengumpul kepiting bakau di Desa Teupin Pukat, Nurussalam- Bagok, Aceh Timur, kepada freelinenews.com, Senin (30/11/2020).
Tambah Faini, efek pandemi Covid-19 sangat diarasakan dirinya, dan nelayan yang hari-hari bekerja sebagai penangkap kepiting di awal pandemi. “Kala awal panedemi,ya kita terpaksa tutup karena, pasar ekspor tutup total. Alhamdulillah sekarang sudah mulai normal kembali,” ujarnya.
Faini menyebutkan, saat ini harga kepiting telur (A Jumbo) mencapai Rp180.000/Kg, Kepiting jantan (AA) Rp60.000/Kg, kepiting (AB) Rp50.000/Kg, Kepiting (C)Rp40.000/Kg. “Setiap hari kita manampung lebih kurang 150 Kg kepiting dari sejumlah agen pengumpul lainnya dari Julok, Bagok, dan Idi Cut. Semua kepiting kita kirim ke pasar Medan, Sumatera Utara,” ujar Faini.
Faini mengharapkan kepada pemerintah untuk dapat memperhatikan imbas Covid-19 yang dialami pihaknya. “Setidaknya ada Batuan Langsung Tunai (BLT) khusus untuk para agen pengumpul hasil perikanan, yang dikucurkan melalui Kementrian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia,” pungkai Faini. (*)