FREELINENEWS.com | Aceh – Yuzar Alamsyah seorang Fotografer asal Banda Aceh, tiga tahun lalu sempat mengabadikan pesawat Sriwijaya Air SJ182 sewaktu masih mengudara.
Poto Pesawat yang jatuh dalam penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang (CGK) dengan tujuan Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat (PNK), di posting dalam akun IG nya @yoeozar, foto pesawat tersebut diambilnya pada 2017 silam di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tanggerang.
”Tiga tahun lalu pernah ketemu di Soetta,” tulis Yuzar Alamsyah di postingan IG miliknya singkat pada Senin (11/01/2021).
Seperti dilansir, Aspek.id, Pesawat tersebut adalah jenis Boeing 737 dengan nomor registrasi PK-CLC (MSN 27323). Penerbangan pertama pesawat ini dilakukan pada Mei 1994 atau kini berusia 26 tahun.
Pesawat jenis itu masuk dalam keluarga Boeing 737 Classic yang diproduksi oleh Boeing Commercial Airplanes dan merupakan generasi kedua dari Boeing 737-100/-200.
“Flight #SJ182 was operated by a Boeing 737-500 “classic” with registration number PK-CLC (MSN 27323). First flight for this aircraft was in May 1994 (26 years old),” cuit akun Twitter resmi milik Flightradar, Sabtu (9/1) sore WIB.
Sriwijaya Air SJ182 kehilangan lebih dari 10.000 kaki ketinggian dalam waktu kurang dari satu menit, sekitar 4 menit setelah keberangkatan dari Jakarta usai mengalami delay sekitar 30 menit pada Sabtu (9/1).
Di laman flighradar24.com, tertera informasi pesawat tersebut terjadwal berangkat pada pukul 13.40 WIB dan dijadwalkan tiba pukul 15.15 WIB.
Berdasarkan data manifest yang diterima, pesawat tersebut mengangkut sebanyak 40 penumpang dewasa, 7 anak, 3 bayi dan 12 kru kabin.
Sementara itu KRI Rigel 933 pada Minggu (10/1) sore kemarin diduga kuat telah menangkap sinyal kotak hitam pesawat. Tim SAR Gabungan juga akan terus mengumpulkan potongan pesawat dan lainnya hingga proses pencarian dinyatakan selesai.
Sejumlah serpihan pesawat yang ditemukan dan body part selanjutnya akan dikumpulkan dan diserahkan kepada Tim DVI Polri dan KNKT untuk dilakukan investigasi lebih lanjut, termasuk sejumlah bagian tubuh.(*)