FREELINENEWS.com | Aceh Timur – Kondisi jalan lintas Kabupaten Aceh Timiur- Gayo Lues terlihat sangat mengkhawartirkan. Akibat kondisi jalan rusak parah di kawasan pedalaman Aceh Timur, sejumlah kalangan menilai akan berefek terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Jika jalan ini terus dibiarkan rusak parah seperti sekarang ini, tidak tertutup kemungkinan masyarakat daerah pedalaman Aceh, khusunya Aceh Timur akan bertambah miskin, dan angka kemiskinan akan terus meningkat,” kata Tokoh Masyarakat Aceh Timur Rusli Ranto, SH. MH kepada freelinenews.com, Kamis (18/02/2021) pagi.
Menurut pria mantan wakil Ketua DPRK Aceh Timur itu, paket pembangunan jalan tersebut telah dilelang dan telah ada pemenangnya antara segmen 1, 2 dan 3, “Anehnya kenapa pembangunan jalan tersebut sampai saat ini belum kunjung dikerjakan,” tanya Rusli Ranto.
Rusli Ranto mengharapkan kepada Saudara Gubernur Aceh, atau PUPR Aceh untuk segera memerintahkan rekanan pemenang tender cepat mengerjakan. “Karena kondisi jalan saat ini sudah sangat sulit dilalui oleh masyarakat yang mendiami tiga kecamatan yakni Kecamatan Ranto Peureulak, Peunaron, dan Serbajadi-Lokop,” paparnya.
Ia juga meminta para anggota DPRA asal Aceh Timur, antara lain Iskandar Usman Al Farlaky, M. Yunus (Banta), Tgk M. Yunus, Martini dan Ridwan Abubakar (Nektu) untuk tidak tutup mata terhadap kondisi jalan ini.
“Wahai bapak dewan, ini menyangkut hak hidup rakyat. Mari sama-sama kita berjuang mendesak Pihak eksekutif untuk segera mengerjakan pembangunan jalan tersebut. Saudara dewan lah yang berhak menampung suara kami di daerah pedalaman. Sehingga hingga kami masyarakat pedalaman tidak bertambah miskin, seperti julukan Aceh miskin se sumatera,”ujar Rusli Ranto, SH. MH.
Rusli Ranto menambahkan, akibat kondisi jalan seperti itu, lama tempuh dari Gampong Beusa Peureulak Barat ke Lokop mencapai 5 jam lebih menggunakan mobil pribadi. “Yang sangat disayangkan bagi Muge Engkoet (Pengilas Ikan), jika ikannya di ambil di Pelabuhan Idi pagi hari, maka akan sampai ke lokop sore harinya,” pungkas Rusli Ranto. (*)