Idi – Hari ini tepatnya 1 Desember, merupakan hari memperingati AIDS sedunia. Peringatan hari AIDS dilakukan sebagai bentuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap bahayanya penyakit yang disebabkan oleh virus HIV.
HIV (human immunodeficiency virus) merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh (Sistem Imun), dengan cara menginfeksi dan menghancurkan sel CD4+ atau sel darah putih. Orang yang terjangkit HIV akan lemah kekebalan tubuhnya dan sangat retan terserang berbagai penyakit infeksi.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem imun tubuh manusia yang diakibat oleh infeksi virus HIV, atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya. (Sumber Wikipedia)
Orang –orang yang terjangkit virus ini, sering disebut dengan kata ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS). Menurut beberapa sumber yang dihimpun freelinenews.com, jumlah ODHA di Indonesia hingga tahun 2018 mencapai 640.443 jiwa.
Bagaimana di Kabupetan Aceh Timur sendiri. Berdasarkan data yang diperoleh media ini dari pihak Dinas Kesehatan Aceh Timur, di daerah ini tercatat ada 6 jiwa ODHA yang ada di beberapa kecamatan.
“Tahun lalu ada empat ODHA yang terdata pihak kita, namun menurut informasi terakhir hingga saat ini hanya tinggal 4 orang, dua orang telah meninggal dunia,” sebut Sekretaris Dinas Kesehatan Aceh Timur, dr. H. Zulfikry atau yang akrab disapa dr. Ayi, kepada freelinenews.com, Sabtu (30/11/2019) malam.
Paparnya, semua ODHA yang terdata pihak Dinas Kesehatan Aceh Timur, selalu dalam pengawasan pihak Dinas Kesehatan. “Kita tidak menafikan, dari jumlah tersebut kebanyakan mereka terjangkit dari luar daerah, lalu pulang ke Aceh Timur atau kekampung halamannya,” ujar dr. H. Zulfikri.
Dalam rangka Hari HIV- AIDS, dr Zulfikry, mengingatkan, bahwa penyakit HIV- AIDS merupakan salah satu tantangan pihak medis yang masih sulit dihadapi.
“Maka pada moment hari peringatan HIV- AIDS, kami perlu memberikan pemahaman, mendalam kepada masyarakat tentang bahaya dan dampak yang ditimbulkan oleh virus HIV.” ujar dr. Ayi.
Katanya, pihak Dinas Kesehatan Aceh Timur, akan terus berupaya mengkampanyekan perlawanan terhadap penyebaran virus tersebut, karena virus tersebut sangat mempengaruhi berbagai aspek fisik dan psikologi.
“Orang Dengan HIV- AIDS, selain menjadi persoalan sosial atau dikriminasi, juga mempengaruhi produktifitas dalam menjalani kehidupan. Sehingga dapat berefek terhadap penurunan aktifitas peningkatan ekonomi,” ujar dr. Ayi.
Untuk mencegah penyebarannya, kata dr. Ayi, Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjujung tinggi nilai syariat Islam yang kaffah, nilai budaya, serta menjauhi diri dari hubungan yang terlarang, serta memperkokoh kesejahteraan keluarga,” ujarnya.
Dengan adanya kampanye HIV-AIDS, maka kesadaran masyarakat untuk dapat menjalin hubungan sesuai ajaran agama akan terbangun dengan baik. “Insya Allah dengan kerjasama semua pihak, maka angka ODHA di Aceh Timur tidak bertambah lagi,” pungkas dr. H. Zulfikry. (*)