FREELINENEWS.com | Banda Aceh –Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Iskandar Usman Al-Farlaky, mengusulkan tambahan kuota program pemasangan meteran listrik gratis kepada warga Aceh yang miskin dengan rumah sangat sederhana. Apalagi banyak ditemukan warga Aceh yang masih belum sanggup memasang meteran listrik.
Usulan tersebut disampaikan Iskandar Al-Farlaky dalam rapat Badan Anggaran DPRA bersama dengan pihak Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Aceh, Rabu (14/72021) sore. Rapat yang dipimpin Ketua DPRA, dan dihadiri tim Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA), serta anggota Banggar lainnya.
Al-Farlaky berbicara dalam forum banggar setelah membaca laporan realisasi anggaran di Dinas ESDM untuk tahun 2020, sehingga politisi muda Partai Aceh ini menemukan salah satu item kegiatan pemasangan listrik bagi warga miskin. “Ini program yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan warga. Pagunya jangan hanya Rp 2.4 miliar,” kata Iskandar sambil memperlihatkan dokumen.
<”Mau Umrah Hubungi Segera ”Iskandar mengatakan, jika kegiatan pemasangan selama ini sudah berjalan, maka untuk percepatan program, dengan harapan warga yang layak bisa mendapatkan bantuan. Dia menyarankan agar menjadi perhatian bersama, baik Banggar maupun TAPA untuk tahun anggaran mendatang. “Pagu harus ditambah, sehingga calon penerima lebih banyak. Ini menjadi catatan bagi kita pimpinan,” terang Iskandar.
Dia juga mengemukakan, dari data yang diperoleh pihaknya, bahwa seluruh desa berjumlah 6.497 di Aceh sudah dialiri jaringan listrik. Bahkan dari pengakuan pihak PLN Aceh 2022 Aceh akan surplus listrik. “Maka naif sekali jika masih ada warga kita yang tidak bisa menikmati penerangan listrik,” sebut Al-Farlaky.
Politisi asal Aceh Timur ini mengaku akan terus mengawal sehingga bantuan kepada warga miskin ini bisa diperbanyak.” Data yang saya peroleh ada sekitar 18.201 rumah warga miskin sangat sederhana yang belum menikmati listrik. Jika program ini bisa terus didukung, maka semua warga kita akan hidup dalam terang, bukan seperti zaman belum merdeka,” pungkas Al-Farlaky.[]
