FREELINENEWS.COM | ACEH TIMUR – Jalan-jalan ke daerah pedalalan memang mengasyikkan, pemandangan padi menguning dan aktifitas petani yang sedang memanen disepanjang jalan, terlupa akan masa pendemi COVID-19 yang saat ini mewabah di Negeri tercinta ini.
Kendatipun, pemandangan alam yang hijau membentang sebatas pandangan mata, akan tetapi rasa lelah mengendrai sepeda motor sangat terasa, ketika penulis dihadapkan dengan kondisi jalan rusak.
Amatan penulis, Kamis (24/09/2020) siang, lebih kurang 3 km, jalan lintas kecamatan kawasan Desa Seunubok Bayu, Kecamatan Nurussalam, pedalaman Aceh Timur, kondisinya rusak parah. Jalan yang menghubungkan pedalaman Kecamatan Darul Falah dan Kecamatan Nurussalam tersebut, kondisinya berlubang bagaikan kubangan kerbau.
Menurut masyakarat daerah itu, kondisi tersebut telah berlangsung lama. “Lebih kurang 3 KM dari Desa Seunubok Bayu-Gampong Masjid kondisinya jalan rusak. Hal ini sangat terganggu arus transportasi warga untuk mengangkut hasil panen mereka, ke ibu kota kecamatan,” kata Muhammad (43) Warga Kecamatan Nurussalam kepada freelinenews.com.
Kata warga di sana, jalan tersebut adalah jalan lintas kecamatan, untuk renovasi jalan tersebut tidak mungkin menggunakan dana desa.
Selama ini untuk menutupi lubang jalan daerah itu, warga hanya mampu menimbun dengan Jumpung (jerami) sawah.
Warga Pedalaman Nurussalam
Harapan masyarakat daerah itu, kepada pemerintah daerah untuk dapat merenovasi jalan tersebut, sehingga memudahkan para petani mengangkut hasil pertanian dan perkebunan mereka ke ibu kota kecamatan.
Kecamatan Nurussalam merupakan salah satu kecamatan tertua di Kabupaten Aceh Timur. Sudah selayaknya kecamatan ini mendapat kucuran anggaran lebih untuk meningkatkan sarana dan prasarana transportasi di daerah pedalaman.
Meski kecamatan Nurussalam, selama ini dianggap sebagai kecamatan tertinggal di kabupaten ini, namun, rakyat di daerah tersebut butuh juga pembangunan seperti yang dirasakan oleh masyarakat lainnya dalam wilayah Aceh Timur. (*)