FREELINENEWS | ACEH TIMUR – Mengurangi kapasitas air yang tidak terpakai (Idle Capasity), Pemerintah Kabupaten Aceh Timur harus prioritaskan usulan pembangunan pipa jaringan distribusi ke Pemerintah Aceh untuk kawasan yang sudah terpasang Jaringan Ditribusi Utama (JDU) yang telah tersedia dari Instilasi Pengolahan Air (IPA) Buket Takteh Teumpeun. Ranto Peureulak.
Hal itu dikatakan pengamat kebutuhan Air Bersih Masyarakat Ilyas Ismail kepada Media ini. Menurut pria kelahiran Bagok tersebut, pipa jaringan distribusi utama (JDU) dari instilasi pengelohan air bersih Buket Takteh Teumpeun Kecamatan Ranto Peureulak dengan kapasitas 50 liter /detik mampu melayani sebanyak lebih kurang 5000 pelanggan hingga ke ibu kota Aceh Timur Idi Rayeuk.
“Menurut data yang kita peroleh IPA Buket Takteh Teupeun saat ini telah melayani lebih kurang 1600 pelanggan, masih tersisa sekitar 3400 pelanggan atau masih belum terpakai (Idle Capasity) lebih kurang 70%. Dengan demikian Pemda dalam hal ini PUPR Aceh Timur harus mengusulkan ke Pemerintah Aceh pembangunan pipa jaringan distribusi untuk kawasan gampong-gampong disekitar Idi Rayeuk, seperti Gampong Tanoh Anoe, Gampong Jawa, Teupin Jareng, Seunubok Rambong, Gampong Blang, Gampong Jalan dan kawasan Kecamatan Idi Timur. Hal ini upaya mengatasi Idle Capasity,“ papar Ilyas Ismail.
Ilyas Ismail yang juga Mantan Anggota PAMSIMAS Aceh Timur, menambahkan, PUPR Aceh Timur untuk tidak mengusulkan pembangunan pipa jaringan distribusi untuk daerah aliran JDU IPA Lhoknibong, karena IPA tersebut telah Over Capasity, yaitu 120 liter/detik yang telah melayani lebih kurang 13000 pelanggan dari utara dan timur. Mulai Kecamatan Pante Bidari, Madat, Simpang Ulim, Julok, Bagok dan Darul Aman.
“Menurut analisa kita, JDU dari IPA Lhoknibong ke arah utara dan timur telah usang hanya mampu dengan tekanan 5 bar, bila PDAM menyuplai air secara kontinyu 24 jam, maka tekanannya menjadi 6 bar, dengan kondisi JDU yang telah usang yang dibangun sejak tahun 1992, maka tekanan 6 bar akan kerap terjadi kebocoran dan pecahnya pipa JDU, ini sering terjadi seperti yang kita ketahui selama ini. Pipa JDU dari IPA Lhoknibong sangat membutuhkan pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) yang baru. Sehingga suplay air bersih ke 13000 pelanggan daerah tersebut tidak terkendala,” papar Ilyas Ismail.
Pengamat Kebutuhan Air Bersih Masyarakat, Ilyas Ismail, sangat mengharapkan PUPR Aceh Timur dapat mengusulkan prioritas pembangunan pipa jaringan ditribusi ke Pemda Aceh, baik itu dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Swakelola atau program lainnya ke daerah yang mencakupi aliran pipa JDU dari IPA Buket Takteh Teumpeun yang masih Idle Capasity hingga ke Idi Rayeuk, agar tidak terjadi pemubaziran pembangunan jaringan distribusi.
“Harapan kita dengan adanya pembangunan pipa jaringan distribusi di daerah Idi dan sekitarnya, maka dengan sendirinya dapat teratasi idle capasity, dan akan terjadi penambahan pelanggan PDAM Tirta Peusada Aceh Timur. Sehingga masyarakat terlayani kebutuhan air bersih, dan PDAM Tirta Peusada akan menjadi salah satu PDAM yang sehat di Aceh. Kita juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemkab Aceh Timur dan PDAM Tirta Peusada Aceh Timur, Pemerintah Aceh, dan Pemrintah Pusat yang telah mambangun pipa JDU dari IPA Buket Takteh Teupeun Ranto Peureulak hingga ke Ibu Kota Aceh Timur Idi Rayeuk,” demikian Ilyas Ismail. []