Semua jamaah masjid yang hadir hari ini telah melalui kehidupan ini dengan waktu sangat panjang, tanpa kita sadari kehidupan yang telah kita lalu ini, terkadang kita telah meninggalkan kewajiban kita untuk berubudiyah kepada Allah SWT.
Hal itu disampaikan, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Aceh Timur, Tgk. H. Salman, S.Pd, M.A.G dalam khutbah jumat di Masjid Agung Darussalihin, Idi Rayeuk, Ibu Kota Kabupaten Aceh Timur, Jumat (16/10/2020).
Beliau mengatakan, “Sebaik-bainya manusia adalah yang mampu memanfaatkan ruang dan waktu dalam kehidupannya. Contohnya, jika kita tinggal di pesisir, maka manfaatkan ruang dan waktu kita untuk mengolah peotensi perikanan dengan baik, akan tetapi jika kita tinggal di daerah pedalaman atau pegunungan, manfaatkanlah waktu mengolah hasil perkebunan dan pertanian dengan baik, sehingga kegiatan yang kita lakukan berkualitas dan sukses untuk kehdiupan duniawi kita,” kata mantan Ka Kemenag Aceh Tenggara tersebut.
Begitu juga halnya kesuksesan kehidupan akhirat nanti. Kata Tgk. H. Salman, orang yang menyia-nyiakan waktunya tanpa amal shalih, dan tanpa berubudiyah kepada Allah SWT untuk kehidupan akhiratnya nanti, itu pertanda bahwa orang-orang tersebut termasuk lalai dan merugi.
Ruang dan waktu di dunia ini adalah sesuatu yang sangat beharga sekali. Maka untuk itu, Ia mengajak umat untuk memanfaatkan ruang dan waktu dengan baik dan efektif agar tercapainya kehidupan berkualitas dunia dan akhirat. Selagi kesempatan masih diberikan Allah SWT.
“Terkadang kita cari uang 24 jam, tidak ada batas waktu. Tengoh meugreb meukat, teungoh watei jumat meukat, suboh meukat, dalam keadaan apapun tidak peduli. Akan tetapi kita tidak memandang besar ketika waktu salat tiba, waktu jumat tiba. Ini termasuk dalam kehidupan yang merugi,” ujar Ustaz H. Salman.
Lanjutnya, betapa Allah memberikan kasih sayang Nya kepada kita semua, dengan memberikan waktu dan ruang yang bekualitas kepada kita atau Quality Time. Akan tetapi sungguh sia-sia karena kita tidak memanfaatkan ruang dan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya.
“Sebuah rumah tangga akan porak-poranda, ketika kita tidak memanfaatkan waktu dan ruang untuk keluarga; tidak ada waktu untuk bercanda dengan anak kita, dengan istri kita. Buktinya hari ini banyak Ayah, dan anak muda, Poh siblah malam hingga suboh lalai dengan game online, atau main chip. Anehnya ada anak yang minta duit sama ayahnya untuk beli chip dan paket hape,” tegasnya.
Padahal Aceh adalah Negeri yang mengamalkan syariat Islam yang kaffah. Akan tetapi masih saja ada anak sudah usia sekolah SMA yang tidak bisa membaca Al-Fatihah, banyak calon pengantin yang tidak bisa membaca ayat-ayat pendek termasuk Al Fatihah, mana syariatnya?, siapa yang bertangungjawab, kalau bukan ayahnya sendiri,” ujar Tgk H. Salman.
Dalam kehidupan ini, tidak ada alasan tidak berubudiyah kepada Allah, SWT, tidak ada alasan kita tidak mengajarkan anak kita mengaji. “Sangat beruntung orang tua yang anaknya bisa membaca, menghafal Al Quran. Anak-anak tersebut telah memberikan mahkota kepada orang tuanya menuju syurga Allah. Menye aneuk nyang meuen game online, nyan anuek yang tarek ayah tamong lam nuraka, pue lom si Ayah yang jok peng keu aneuk nak juet ibloe chip, atau isi paket hape aneuk,” papar Tgk. H. Salman dengan tegas.
Ingatlah ketika istri Ali Imran berkata, jika anakku lahir maka akan kupersembahkan kepadamu ya Allah. Firman Allah SWT ; “ Ingatlah ketika Istri Imran berkata,”… Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku menadzarkan kepada-Mu, anak yang ada dalam kandungan ku ini menjadi hamba yang shalih dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah nadzar itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Ali Imran : 35).
“Menye han ek tadidik aneuk, keupue ta meuaneuk, lebih bagus kita tidak beranak saja. Lebih baik kita memelihara sapi, sekian tahun sapi tersebut dapat kita jadikan hewan qurban, untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Dari pada tapeulara aneuk meu ploh thon, tidak memberi manfaatkan dan tidak berubudiyah kepada Allah SWT,” papar Tglk. H. Salman.
Maka, Ia berharap untuk mendidik anak dengan ruang waktu yang bermanfaat. Ajari mereka dari kecil untuk menunaikan salat subuh, niscaya ketika Ia besar kelak akan mudah untuk bangun salat subuh. Dan akan terus mengingat Allah SWT kapan saja.
Di penghujung khutbahnya, Ka Kemenag Aceh Timur, mengajak ummat untuk tidak menyia-nyiakan ruang dan waktu. Katanya, orang akan sangat menyesal dunia-akhirat, jika waktunya terbuang percuma tanpa bermanfaat dan berfaedah.
Beliau juga mengajak umat untuk memanfaatkan waktu untuk belajar, dan membaca Al Quran, menunaikan salat lima waktu, berpuasa dan amal kebaikan lainnya. Sesungguhnya memanfaatkan waktu dan ruang kehidupan kepada kebaikan adalah perniagaan yang tidak rugi.
Firman Allah SWT ; “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. (Surah Fatir Ayat 29) (*)