[dropcap]P[/dropcap]rahara pandemic Covid-19 yang sedang melanda Negeri ini bukan saja berimbas terhadap masyarakat yang mendiami daerah perkotaan. Namun efek pandemi covid-19 juga di rasakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman.
Seperti yang dialami keluarga Mustafa Ismail (41) dan Mariani Hasbalah (41). Pasangan suami istri yang mempunyai delapan orang anak ini tinggal dikawasan terpencil, dan berdekatan dengan hutan belantara di Desa Arul Pinang, Kecamatan Peunaron Aceh Timur.
Di tengah pandemi ini keluarga yang selama ini bergantung hidup sebagai buruh pertanian itu sangat merasakan kehidupan yang jauh dari kecukupan. Sehingga mereka tidak mampu untuk menyekolahkan anak- anak mereka.
Dimana dari delapan orang anak dari pasangan suami istri ini, semestinya enam diantaranya sudah menduduki bangku sekolah seperti anak-anak lainnya.Namun sangat mengiris hati, ketika enam orang anak mereka tidak mengecapi bangku sekolah karena keterbatasan ekonomi. Kisah sedih yang melilit kehidupan pasangan Mustafa Ismail dan Mariani Hasballah tercium oleh Dinas Sosial Kabupaten Aceh Timur.
“Anak orang anak saya terpaksa berhenti sekolah karena tidak ada biaya. Bukan saja pendidikan umum, anak- anak kami juga tidak mendapatkan pendidikan agama seperti mengaji,” kata sang ibu Mariani, Jumat (13/8/2021) di Pondok Pesantren Al Huda Kecamatan Darul Ikhsan.
Adapun ke-enam putra putri Mustafa Ismail dan Mariani yang putus sekolah yakni, Rouzatul Jannah (18), Fida Maulida (16), Hidayatullah (14), Hidayatul Jannah (12), serta Ramatullah (10) dan Alif Al Akbar (8).
Hasil penelusuran Dinas Sosial Aceh Timur, ternyata terdengar oleh Bupati Aceh Timur, H. Hasballah H. M. Thaib, SH, atau yang akrap disapa Rocky. Mendengar kisah sedih yang dialami warganya ditengah pendami seperti sekarang ini. Sang Mantan Kombatan GAM itu, langsung saja datang ke Alur Pinang menjemput keanam anak dari Mustafa Ismail lalu diantar ke Pondok Pesantren Al-Huda yang ada di Kecamatan Darul Ihsan.
Tak tangung-tanggung selain mereka didaftarkan sebagai santri di Pondok Pesantren tersebut, keenam anak ini juga di jadikan sebagai anak asuh Bupati Rocky. Bupati Aceh Timur akan menanggung kebutuhan keenam anak tersebut selama menjalani pendidikan agama, dan pendidikan umum di Pesantren Al-Huda.
“Di Pondok Pesantren ini, selain mereka dapat belajar agama, juga dapat bersekolah pada pagi hari. Di sekitar pesantren ini semua fasilitas sekolah ada, di luar Pesantren Al-Huda ada sekolah TK, SD, SMP bahkan sampai SMK,” ujar Mantan Panglima Daerah Idi tersebut.
Pada kesempatan itu, Bupati Rocky juga menyerahkan berbagai kebutuhan mereka dalam menjalani pendidikan di dayah tersebut. Pantauan freelinenews.com, sebelum mereka masuk pemondokan di Pesantren Al Huda, keenam anak tersebut juga dilakukan tes swab antigen dan menjalankan prokol kesehatan sebagaimana yang telah ditetapkan Pemerintah.
Mengahrukan, Mariani sang ibu delapan anak tersebut dengan linangan air mata dan luapan kegembiraannya melepaskan keenam anaknya itu masuk pondok pesantren Al Huda. “Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Aceh Timur yang telah membantu anak-anak kami dapat bersekolah kembali,” ucap Mariani dengan linangan air mata.
Penyerahan ini, enam anak pasangan Mustafa Ismail dan Mariani Hasballah tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Aceh Timur Ir Elfiandi dan timnya, Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak am KB Muslidar SH, serta sejumlah unsur Forkopimcam. []