Aceh Timur – Tokoh Muda Aceh Timur, Rahmatsyah Putra yang juga Ketua PK KNPI Julok, angkat bicara terkait Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Peusada Aceh Timur mengalami mencapai Rp5.871.611.154 pada tahun 2021.
“Seperti saya baca di Media Online AJNN baru-baru ini, berdasarkan LHP BPK secara komulatif kerugian PDAM Tirta Peusada telah mencapai Rp 24.548.003.307, terdiri dari kerugian tahun 2021 sebesar Rp 5.871.611.154 ditambah kerugian tahun-tahun sebelumnya sebesar Rp 18.676.392.153. Kita perkirakan kerugian PDAM Tirta Peusada akan bertambah ditahun selanjutnya,” ujar Rahmatsyah Putra kepada freelinenews.com, Rabu (22/06/2022) pagi.
Pengusaha muda bidang perikanan laut tersebut menambahkan, agar PDAM Tirta Peusada tidak selalu merugi disebabkan penyusutan peralatan, biaya operasinal yang besar, gaji karyawan dan sebagainya.
“Direktur PDAM Tirta Peusada haru mencari solusi yang tepat. Menaikkan tarif air bukan solusi yang perlu dipikirkan oleh Direktur PDAM Teirta Peusada, karena hal itu akan memberatkan pelanggan, apalagi pasca pandemic seperti sekarang ini, dengan harga kebutuhan pokok yang tinggi,” papar Rahmatsyah.
Ia meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, untuk dapat mengupdate tata Kelola PDAM Tirta Peusada dengan “rasa swasta”. “Artinya, pengelolaan perusahaan air minum tersebut harus menggunakan manajemen swasta. Jika memungkinkan dapat melakukan revisi regulasi. Sehingga PDAM Tirta Peusada dapat dikelola oleh pihak perusahaan swasta atau pihak ketiga,” ujar Rahmatsyah.
Jika tidak memungkinkan, atau terkandala dengan regulasi, maka Pemerintah Aceh Timur, dalam hal ini Bupati Aceh Timur dapat meminta Direktur PDAM Tirta Peusada untuk mengelola perusahaan daerah itu secara profisional, dengan manejemen “rasa swasta”.
“Karena yang berhak melakukan penilaian terhadap kinerja Direktur PDAM Tirta Peusada Aceh Timur adalah Bupati. Jadi solusinya Pemerintah dalam hal ini Bupati Aceh Timur dapat meminta Direktur PDAM Tirta Peusada untuk lebih profisional dalam mengelola manajemen perusahaan daerah tersebut,” kata putra kelahiran Julok tersebut.
Rahmat melanjutkan, dari hasil pantauannya, PDAM Tirta Peusada selama ini terlihat banyak bantuan pembangunan sarana dari anggaran APBA dan APBN. Jadi sarana yang baru tersebut juga dapat meningkatkan pendapatan PDAM Tirta Peusada untuk tidak merugi lagi di masa akan datang. “Setidaknya ada balance, jangan merugi setiap tahunnya,” harap Rahmatsyah.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Peusada, Iskandar, SH, saat dikomfirmasi freelinenews.com, terkait PDAM Tirta Peusada merugi, dirinya mengatakan, kerugian PDAM Tirta Peusada disebabkan karena setiap tahun ada tambahan asset sehingga angka penyusutan bertambah.
“Aset tersebut juga ada biaya pemeliharaan, di tambah akumulasi hutang pensiun dari masa-masa sebelumnya yang harus dilunasi, makanya beban membengkak. Dan kami pun sudah di audit oleh BPKP, dan sekarang kami masih menunggu hasil audit tersebut,” demikian jawab Iskandar singkat. []