FREELINENEWS.COM – Pahit getir dalam mencari susuap nasi untuk menghidupi keluarga tidak dibatasi oleh ruang waktu dan jarak tempuh yang sangat jauh. Rintangan dan halangan serta rasa takut tidak lagi terpikirkan ketika berharap roda kehidupan terus berputar pada porosnya.
Seperti yang digeluti oleh seorang penjaja minuman dingin antar provinsi, Samijem (45) atau akrab disapa Bu Sam, warga Desa Ulu Brayeun Kecamatan Stabat, Sumatera Utara. Baginya antara stabat dan Aceh, meski berjarak ratusan kilometer, namun bagi Bu Sam bukanlah jarak tempuh yang jauh dan melelahkan.
Dengan menggunakan satu unit becak motor yang telah dimodif sebagai gerobak tempat menjaja minuman dingin, Ia bersama suaminya kerap bolak balik Stabat –Aceh untuk menjaja minuman dingin buatannya pada event-event keramaian di seantoro Provinsi Aceh.
Saat ditemui penulis di sela-sela kampanye Calon Presiden Jokowi- Ma’ruf Amin di Lapangan Pusat Pemerintahan Aceh Timur, Jumat (12/4) petang, Samijem atau Bu Sam mengaku, Ia bersama suaminya sangat sering ke Aceh, bahkan sampai ke Kota Lhokseumawe menjaja minuman dingin pelepas dahaga para peserta kampanye yang sedang dibakar teriknya mentari.
“Selama musim kampanye Pemilu seperti sekarang ini, kami berjualan minuman dingin dibeberapa kota di Aceh, mulai Kota Kuala Simpang, Langsa, Peureulak, Idi, Kuta Binje, Aceh Utara dan sampai ke Kota Lhokseumawe,” papar Samijem kepada penulis.
Untuk mendapatkan jadwal kampanye di Aceh, Samijem mengaku Ia mendapat informasi yang akurat dari temannya yang ada di Aceh. “Kami berangkat dari Stabat, sejak sepekan terakhir. Mejual minuman dingin sudah menjadi rutinitas kami sehari-hari sebagai mata pencarian kami,” kata Samijem.
Samijem mengaku, kamarin Ia juga sempat menghadiri dan berjualan minuman dingin di Kuta Binje Kecamatan Julok pada acara kampanya Partai Aceh. “Saya juga sering berjualan minuman di lapangan Pusat Pemerintahan Aceh Timur ketika ada event-even besar di sini, seperti PKAT, MTQ tingkat Provinsi Aceh beberapa waktu lalu,” kisah Samijem.
Sumijem dan suaminya mengaku selama berada di Aceh dirinya menetap tempat adiknya di Birem Bayeun Aceh Timur, setiap paginya sang suami istri beranak tiga ini, pergi menjaja minuman dingin hasil racikannya dimana ada acara kampenye dan event-event keramaian lainnya.
Minuman dingin yang ditawarkan Sumijem sangat sederhana, Teh es dan syrup dingin dalam poci plastik, dijualnya dengan harga Rp5000/ poci. Selain itu, Sumijem juga menyediakan air meneral botol dingin untuk pelepas dahaga para peserta kampanye yang sedang dibakar teriknya sinar mentari.
Apa yang dilakukan Sumijem adalah sebuah perjungan yang belum usai untuk menghidupi keluarganya. Pasangan suami istri asal Stabat ini, mengaku sangat mudah menggais rezeki di tanah Aceh ini, yang terpenting punya kemauan. “Semoga Aceh ini terus damai dan aman, karena Aceh adalah lokasi kami dalam mencari reszeki. Jarak tempuh yang jauh bukan halangan bagi kami, terpenting Aceh damai dan aman,” ucap Samijem.
Samijem dan suaminya adalah pejuang yang tidak pernah patah semangat dalam menghidupi keluarganya. Jauh bukanlah penghalan dalam mengapai penghidupan. Semoga saja apa yang dilakukan Samijem dan suaminya menjadi tauladan bagi kita semua, agar tidak gampang menyerah dalam mencari susuap nasi. Kami menyebutnya Samijem sebagai penjaja minuman dingin antar Provinsi. (ILYAS ISMAIL)