FREELINENEWS.COM | BANDA ACEH – Inisiator Bireuen Bersatu (BB) Zulkarnaini alias Syeh Joel menanggapi wacana Presiden Jokowi yang ingin memindahkan ibu kota Negara Indonesia ke luar Pulau Jawa, bahkan Jokowi telah membahas persoalan tersebut dalam rapat kabinet kemarin.
“Pemindahan ibu kota, bukan hanya saat mantan Wali Kota Solo itu memimpin negara ini, artinya, bukan wacana baru,” kata Syeh Joel dalam relis pers yang diterima freelinenews.com, Selasa (30/4) pagi.
Lanjutnya, sejak era presiden pertama, Soekarno hingga tampuk presiden lainnya gagasan itu selalu muncul, meski terkesan timbul tenggelam, namun kali ini dengan berbagai pertimbangan, pemindahan ibu kota harus terealisasi, katanya.
“Pak presiden sudah meminta masyarakat, bahkan pengguna dunia manya untuk menanggapi persoalan pemindahan ibu kota, atas dasar itulah, saya berharap kepada Presiden dengan berbagai pertimbangan pula, Aceh salah provinsi yang juga mungkin layak menjadi salah satu daerah tujuan pemindahan ibu kota,” ujar Zulkarnaini.
Terlebih, dulu juga Bireuen salah satu Kabupaten yang ada di Aceh pernah menjadi ibu kota negara, meski tidak lama.
“Dengan penerapan syariat Islam di Aceh, akan lebih mendukung Indonesia lebih Islami, dan syariat Islam akan lebih berkembang,” ujarnya.
Terkait lahan, lanjut Syeh Joel, masih banyak lahan kosong yang ada di Aceh yang mumpuni untuk pembangunan pusat pemerintahan Negara Republik Indonesia ini.
“Sejarah telah mencatat bahwa Aceh punya banyak pengorbanan dalam proses kemerdekaan Indonesia, maka, Presiden Jokowi tidak salah melirik Aceh sebagai salah satu daerah pilihan lokasi pemindahan ibu kota Negara,” ketus Syeh Joel yang juga praktisi Media di Aceh.
Disamping itu, tidak tertutup kemungkinan, sejumlah tokoh Aceh dan masyarakat akan mendukung penuh, jika Aceh masuk dalam salah satu daerah yang menjadi perimbangan sebagai lokasi ibu kota negara yang baru untuk kedepannya.(*)