“Ingin kita tanyakan; Lhokseumawe yang sudah lama beroperasi CPP Gas Aron tidak menimbulkan bau, kenapa di CPP Blok A menimbulkan bau, dan apakah bau tersebut berbahaya bagi kesehatan masyarakat, serta bagaimana antisipasinya agar persoalan bau ini selesai,” tanya Ketua DPRK kepada TIM IPB.
Marzuki Ajad pada kesempatan itu juga, sempat mempertanyakan tentang kondisi sumur Alue Siwah yang diperkirakan sumber bau, “apakah itu sumur tua atau sumur baru yang dikelola oleh PT. Medco E&P Malaka,” tanya Marzuki Ajad.
Yeremiah menjelaskan, memperkecil aliran gas dari sumur Alur Siwah ke CCP Blok A dan memperkecil produksi gas, misalnya dari 40 Million Standard Cubic Feet per Day ke 37 Million Standard Cubic Feet per Day, merupakan solusi untuk menghindari bau yang selama ini dikeluhkan warga.
Sementara itu, Anggota DPRK Aceh Timur M. Kasem alias Toke Fak, dalam paparannya meminta Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) untuk bertangung jawab terkait persoalan ini. “PT. Medco E&P Malaka hanya pekerja pengelolaan migas, untuk mengatasi persoalan ini tanggung jawabnya ada pada pihak BPMA,” kata Toke Fak.
Baca ke Halaman Selanjutnya……..