FREELINENEWS.com | Aceh Timur – Yayasan Gajah Sumatera (YAGASU) ikut menyukseskan program percontohan klaster tambak udang Nasional Aceh Timur, dengan menanam sedikitnya 1.5 hektar manggrove di Desa Matang Rayeuk, Kecamatan Idi Timur, Kabupaten Aceh Timur.
Manager Restorasi YAGASU Anton Syahputra Siregar, kepada freelinenews.com, di sela-sela acara peresmian klaster tambak udang Nasional, Senin (28/12/2020) siang, menyebuatkan, pihaknya menyumbang sedikitnya 3500 batang bibit bakau, guna dilakukan penanaman untuk Pengembangan tambak silvofishery sebagai alternatif pelestarian hutan mangrove.
“Seperti kita kethaui bahwa, mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol ke permukaan tanah sebagai akar napas sebagai adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen dan dapat mengurai dan menetralkan kimia berbahaya untuk kelangsungan hidup ekosistem atau biota daerah pesisir,” papar Anton.
Tambahnya, penanaman mangrove di lokasi tambak klaster ini, dilakukan di kolam – kolam pengolahan air. “Karena Ekosistem mangrove juga berperan sangat penting dalam siklus karbon, nitrogen, dan sulfur. Selain itu maggrove juga dapat menghadang terjadi abrasi pantai, apalagi tambak klaster ini sangat dekat dengan bibir pantai,” ujar Anton.
Dia juga menambahkan, YAGASU selama ini sangat eksis dalam menjaga ekosistem manggrove dalam wilayah Aceh Timur. Bahkan pihaknya di banyak lokasi di peisir Aceh Timur telah melakukan program tambak silvofishery. Antaranya Kecamatan Julok, Nurussalam, Madat dan beberapa kecamatan peisisr lainnya.
“Silvofishery yang kita lakukan guna mendukung penghijauan sekaligus budidaya bandeng, udang windu, di kawasan mangrove daerah ini. Semoga program ini mendapat dukungan semua pihak termasuk DKP di wilayah ini,” pungkas Anton.
Hadir dari YAGUSU pada acara peresmian Klaster Tambak Udang Nasional di Desa Matang Rayeuk, Aceh Timur, antaranya Direktur Program Meilinda Suriani Harefa, Manager Restorasi Anton Syahputra Siregar dan Tim YAGASU. (*)