FRELINENEWS.COM | BIREUEN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bireuen, menggelar Festival Permainan Rakyat.
Hal itu sebagai upaya pemulihan psikologis (trauma healing-red) bagi anak-anak di gampong (desa) yang dilanda bencana banjir bandang di wilayah Kecamatan Peusangan, Sabtu, (13/12/2025).
Kegiatan itu diikuti 250 anak-anak dari dua gampong yaitu Gampong Kapa, 87 anak digelar pagi hari dan siang hari dilanjutkan di Gampang Lhong diikuti 163 anak. Juga di hadiri Bunda PAUD Kabupaten Bireuen, Sadriah turut memberikan dukungan moral dan semangat bagi para pengungsi.
Acara ini dilaksanakan atas inisiatif kolaboratif Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen dengan tujuan untuk melakukan penyembuhan psikososial dan mengembalikan keceriaan anak-anak pascabencana banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.
Anak-anak sangat senang dan ceria serta bersemangat mengikuti acara yang menandakan bahwa upaya pemulihan luka batin mulai membuahkan hasil.
Permainan rakyat ini di isi dengan berbagai kegiatan dan permainan seperti mewarnai bagi anak-anak usia Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Permainan bakiak jenjang Sekolah Dasar (SD).
Selanjutnya juga permainan gaseng dan egrang untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, disertai dengan pembagian snack dan makan siang bersama.
Selain permainan edukatif, juga ada pembagian perlengkapan sekolah bagi seluruh anak. Setiap anak mendapat satu paket lengkap berisi tas, buku tulis, buku cerita, pulpen, pensil, penghapus, buku gambar, penggaris.
Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban orang tua dan mengembalikan semangat belajar anak-anak yang banyak kehilangan peralatan sekolah akibat bencana banjir bandang terjadi Selasa-Rabu, 25 s.d.25 November 2025 lalu.
Kepala Disdikbud Kabupaten Bireuen, Dr Muslim, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Muhammad Tasrief kepada wartawan mengatakan, “bahwa kegiatan ini sengaja dirancang untuk mengajak anak-anak kembali berekspresi,” kata Dr Muslim.
Ada berbagai kegiatan dilaksanakan seperti permainan, sesi pendampingan psikologis, dan salah satu yang paling efektif adalah sesi storytelling atau seni bercerita menggunakan boneka tangan, ujarnya.
Sesi storytelling ini menjadi media yang lembut untuk menyalurkan pesan motivasi dan keberanian, tanpa harus memaksa anak-anak menceritakan traumanya secara langsung
“Interaksi bersama boneka tangan, anak-anak merasa lebih aman untuk tertawa dan berinteraksi,” jelasnya.
Teknik storytelling dengan boneka membantu memecah ketegangan dan membuat proses pemulihan lebih menyenangkan. Ini menunjukkan pendampingan psikologis sangat dibutuhkan untuk memulihkan kondisi mereka.
Muhammad Tasiref menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan memulihkan kondisi psikologis anak-anak pasca bencana. Dimana kondisi Gampong Pante Lhong dan Desa Kapa daerah paling parah terkena banjir bandang.
Akibatnya sejumlah rumah-rumah warga hancur atau tertimbun lumpur tebal, upaya trauma healing yang kami laksanakan diharapkan dapat menjadi penyemangat.
Sehingga dalam penanganan pasca bencana ini tidak hanya fokus pada pemulihan fisik dan infrastruktur saja, tetapi juga pemulihan luka batin dan semangat untuk kembali bersekolah.
“Kegiatan Festival Permainan Rakyat ini membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, yaitu melalui keceriaan permainan, alat tulis, terapi komunikasi kreatif, trauma psikologis pada anak korban bencana dapat ditangani secara baik,” terangnya.[]













