Idi Rayeuk – Upaya untuk mencegah melebarnya abrasi pantai. Kelompok Pelesatarian lingkungan pesisir Raja Mangrove Bagok, Kabupaten Aceh Timur, dalam waktu dekat ini akan menanam 25 bibit bakau disepanjang pantai Kuala Bagok dan sekitarnya.
“Insya Allah dalam waktu dekat ini kita dari kelompok Raja Mangrove yang didukung sepenuhnya oleh Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) akan mencoba untuk melesatarikan lingkungan pesisir daerah ini,” ujar Ilyas Ismail Ketua Kelompok Raja Mangrove, kepada freelinenews.com, Sabtu (19/10/2019).
Menurut Ilyas Ismail, hal ini sangat perlu dilakukannya, mengingat dalam bebrapa tahun terakhir abrasi pantai dan sungai semakin meluas dan telah merusak lahan tambak warga di derah itu.
“Nah melalui penanaman bakau ini, nantinya dapat memperkecil angka abrasi tebing sungai atau pinggir pantai dari hantaman pasang purnama,” papar Ilyas Ismail.
Selain itu kata Ilyas Ismail, pelestarian hutan Mangrove mempunyai banyak manfaatnya selain menjadi penyelematan abrasi sungai atau pantai, secara umum hijaunya hutan Magrove juga dapat dimanfaatkan sebagai paru-paru dunia, menjadi habitat flora dan fauna, sebagai sumber ekonomi masyarakat, dan sebagai pengendali bencana.
“Bayangkan, jika 25 ribu pohon bakau yang rencananya akan kita tanam dalam waktu dekat ini tumbuh dengan baik dan dapat dirawat oleh masyarakat dengan baik, tidak dipotong seberangan, Insya Allah bibir pantai daerah ini akan kembali hijau,” ujar putra kelahiran Bagok.
Ilyas juga mengucapkan terimakasih kepada Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) yang telah mensuport pelestarian hutan Mangrove di daerah ini.
“Harapan kita juga kepada pemerintah Aceh Timur untuk ikut mendukung pelestarian lingkungan pesisir. Dengan harapan DPRK Aceh Timur dapat menggodok qanun (Peraturan Daerah) atau Peraturan Bupati (Perbub) tentang pelestarian lingkungan peisisir.” pungkas Ilyas Ismail Ketua Kelompok Raja Mangrove.(*)