ACEH TIMUR | FN – Satu pengendara sepeda motor, Mukhtar Ismail, (45) Warga Desa Keude Kuta Binje, Julok Aceh Timur, dilaporkan meninggal dunia setelah ditabrak mobil penumpang umum jenis Jumbo di jalan lintas Banda Aceh- Medan, kawasan Desa Tumpok Teungoh Kecamayan Julok, Aceh Timur, Jumat (18/1) sekira pukul 11.00 pagi.
Menurut Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro, melalui Kasat Lantas Iptu Ritian Handayani, kepada Freelinenews, mengatakan insiden naas tersebut, terjadi saat dua mobil penumpang itu kebut-kebutan di jalan lintas Banda Aceh – Medan.
“Satu unit mobil jumbo terbalik dan satu lagi menabrak satu unit sepeda motor Vario BL 5895 DCD yang dikendrai Mukhtar Ismail, warga Kecamatan Julok, Aceh Timur,” kata Kasat Lantas Polres Aceh Timur.
Jelas Kasat Lantas, menurut pengakuan salah seorang penumpang salah satu Mopen tersebut, mengatakan, peristiwa naas itu berawal saat dua unit mobil Mopen jenis Jumbo dari arah Banda Aceh menuju Medan, kebut-kebutan dalam kecapatan tinggi.
“Setiba di tikungan jalan lintas Banda Aceh – Medan (Lokasi Kejadian- red) mobil jumbo BL 7513 NL yang dikemudi Yusri Y, (32) Warga Dusun Cempaka, Desa Seuneubok Pidie, Kecamatan Madat, Aeh Timur, hendak mendahului mobil Jumbo yang diepannya BL 7583 NB dikemudikan oleh Anwar Sabaruddin, (46) Warga Desa Tumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe,” jelas Kasat Lantas.
Belum sempat melewati mobil jumbo di depannya, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul mobil tangki, sehingga sopir kaget dan segera membanting mobilnya kearah kiri, hingga menyebabkan mobil jumbo itu terguling.
Ketika melihat mobil jumbo yang didepannya terguling, mobil jumbo yang dibelakang langsung membanting setir kearah kanan jalan, akan tetapi tiba-tiba dari arah yang berlawanan datang sepeda motor jenis Vario 125 BL 5895 DCD yang dikendarai oleh Mukhtar Ismail, tak dapat dielakkan langsung saja tertabrak oleh mobil jumbo tersebut.
“Peristiwa kecalakaan tersebut telah kita tangani. Personil kita telah mengamankan dua unit kenderaan mopen Jumbo dan satu unit sepeda motor vario untuk proses lebih lanjut,” demikian Iptu Ritian Handayani. (Iwan Gunawan)