Restorasi Ekosistem Dengan 4.500 Pohon Endemik
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana alam yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 1 Januari hingga 26 Juni 2021 terjadi banjir di 568 lokasi, bencana akibat puting beliung 354 titik (mayoritas Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Sumatra), lalu longsor di 265 titik, belum lagi desa rawan kebakaran hutan, dan titik desa rawan gempa bumi yang jumlahnya lebih dari 40.000 titik.
Banjir dan longsor adalah bencana alam yang mampu diminimalisir dengan usaha dari manusia untuk menjaga alam dan lingkungan. Berbagai masalah penyebab terjadinya banjir dan longsor, seperti kurangnya kawasan drainase, membuang sampah sembarangan, efek rumah kaca, penebangan hutan secara liar, bendungan yang tidak berfungsi, resapan air yang tidak bekerja dengan maksimal, sistem tata kelola ruang yang kurang baik, serta bebatuan kurang kuat, adalah hal yang mampu dikelola dengan baik.
Seperti yang dilakukan oleh FIFGROUP pada Senin, 28 Juni 2021 ini. Mengacu pada tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021, yaitu Restorasi Ekosistem, FIFGROUP tergerak untuk dapat ikut andil dan berkontribusi dalam menjaga dan memelihara alam dan lingkungan.
Mengutip tirto.id, restorasi ekosistem dapat mengambil banyak bentuk, yaitu seperti menanam pohon, menghijaukan kota, membangun kembali kebun, mengubah pola makan atau membersihkan sungai dan pantai.
Sejalan dengan tema tersebut, maka FIFGROUP melakukan penanaman 4.500 pohon endemik di 55 titik yang tersebar di seluruh Indonesia dan diharapkan dapat membantu menghijaukan kembali alam dan lingkungan, sekaligus memelihara keberlangsungan pohon endemik di tiap daerah.
Dalam kurun waktu 10 tahun dari 2011 – Mei 2021, FIFGROUP sudah melakukan tanam pohon sebanyak 80.564 pohon. Dan FIFGROUP berupaya untuk dapat terus berkontribusi secara berkesinambungan dalam menjaga dan memelihara alam serta lingkungan.
BACA DI HALAMAN SELANJUTNYA…………













