FREELINENEWS.COM | BANDA ACEH – Ketua Komisi II DPRA, Nurzahri kecewa terhadap pemadman listrik yang terjadi di Aceh selama ramadan dalam wilayah Provinsi Aceh.
“Meski kritikan terus datang dari masyarakat, akan tetapi PLN selama ini seperti tidak ada beban atau solusi, yang ada hanya kata permohonan maaf yang dapat diucapkan oleh mereka,” ujar Nurzahri, Rabu (15/5).
Seharusnya kata Nurzahri, kritikkan masyarakat selama ini dapat menjadi acuan PLN untuk terus memeperbaiki agar listrik di Aceh lebih maksimal dan terjadi pemadaman lagi, dan terwujudnya Ramadan bebas pemadaman dan seterusnya.
“Seharusnya pihak PLN dapat melakukan evaluasi terhadap penyelesaian permasalahan listrik padam. Cari, dari mana sumber permasalahan sering terjadinya pemadaman, padahal daya listrik untuk Aceh sudah ada penambahan,” kata Nurzahri.
Anehnya kata Nurzahri, ketika ada satu gardu yang meledak atau ada pohon tumbang, interkoneksinya langsung terputus seluruh Aceh. Sedangkan untuk Medan tidak
berdampak. “Seharusnya kalau begitu tidak perlu lagi terkoneksi dengan Medan, jadi pembangkit listrik yang ada di Melaboh dan Ujong Bate tidak berdampak. “tutur Nurzahri.
Jelasnya, system interkoneksi dengan Medan menjadi satu jaringan, maka yang terjadi ketika putus satu, maka mesin PLTU yang di Melaboh lan juga ikut mati, dan
untuk menghidupkan perlu waktu 24 jam.
“Permasalahan pemadaman sudah bertahun –tahun terjadi di Aceh. Seharusnya saat ini ditengah –tengah manajemennya professional, permasalahan ini sudah ada solusi yang tepat. Kita menyarankan solusi kepada PLN Aceh agar memutuskan saja interkonesi dengan Medan, dikarena di daerah Binjei Sumatera Utara sering terjadi gangguan yang inbasnya juga terjadi pemadaman untuk Aceh. “ketusnya.
Pihak DPR Aceh sangat mengharapkan kepada PLN khusunya Aceh untuk dapat meningkatkan pelayanannya agar tidak terjadi lagi pemadaman, karena masyarakat akan selalu merugi.
“Semoga dengan adanya penambahan daya dan penambahan pembangkit listrik di Aceh. Kedepan Aceh bebas dari pemadaman listrik, ” pungkas Ketua Komisi II DPRA Nurzahri. (Adv)