FREELINENEWS.COM | PEUREULAK – Langkah H. Hasballah H. M. Thaib atau yang sangat dikenal dengan panggilan Rocky, bersama wakilnya Syahrul Bin Syamaun yang telah menyumbang pembangunan untuk daerah ini selama 10 tahun.
Upaya pemerataan pembangunan, pada tahun 2014, Rocky telah membangun ruas jalan elak Kota Peureulak dan satu unit jembatan yang menghubungkan Desa Tanjung Tualang dengan Ibu Kota Kecamatan Peureulak.
Jembatan tersebut saat ini telah dapat digunakan masyarakat Tanjung Tualang, masyarakat Peureulak Barat, masyarakat Ranto Peureulak yang hendak akses cepat ke Ibu Kota Kecamatan Peureulak.
Rocky di sela-sela meninjau pembangunan jembatan tersebut pada Rabu (9/7/2014) kepada penulis mengatakan, pembangunan jembatan tersebut selain sebagai percepatan transportasi masyarakat, juga sebagai perluasan ibu kota Kecamatan Peureulak.
Jembatan bersumber dari anggaran APBK dan Outsus. Kini telah dapat dinikmati oleh masyarakat, bahkan setelah jembatan itu selesai pasar tradisional Peureulak juga telah dibangun di kawasan Tualang (seberang sungai Peureulak).
Amatan penulis, sebelum jembatan ini dibangun masyarakat Tanjung Tualang saat hendak mengakses pasar Ibu Kota Kecamatan Peureulak harus menggunakan jembatan gantung yang menghubungkan Tanjung Tualang (Peureulak Barat) dan Desa Tualang Kecamatan Peureulak.
Keuntungan ganda juga didapatkan masyarakat di daerah itu setelah jembatan itu rampung, harga tanah juga di kawasan Tanjung Tualang meningkat. Sebelumnya harga tanah di kawasan itu Rp 6 Juta per rante menjadi Rp 80 juta.
<”Mau Umrah Hubungi Segera ”Pasca jembatan itu berfungsi, hari ini banyak bangunan ruko milik masyarakat terbagun di daerah itu. Pasar baru Peureulak juga dibangun di kawasan tersebut. Terlihat juga kawasan yang dulunya hanya kebun masyarakat kini telah banyak dibangun rumah-rumah penduduk dan lapangan futsal milik pengusaha.
Jembatan yang menghubungkan Desa Tanjung Tualang dan Ibu Kota Kecamatan Peureulak, kini ramai dilewati kendaraan masyarakat dari beberapa desa di Peureulak Barat, mereka tidak perlu lagi mengakses jalur lintas nasional Banda Aceh- Medan, Gampong Beusa-Peureulak. []
