ACEH TIMUR | FN – Dugaan kuat hama cekik leher, atau busuk leher malai (Pyricularia grisea) serang puluhan hektar tanaman padi warga di beberapa desa dalam Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur. Akibat serangan hama tersebut, diperkirakan petani sawah tadah hujan daerah itu terancam gagal panen, dan merugi.
Pantauan Freelinenews, Rabu (23/1) pagi di kawasan persawahan Desa Teupin Pukat, Matang Kunyet dan Desa Meunasah Hagu, kondisi biji padi yang sudah berumur 2,5 bulan itu, berubah warna menjadi putih dan tidak berisi.
“Hampir 90 persen tanaman padi daerah ini diserang hama tersebut. Jadi kami petani sawah tadah hujan daerah ini, sangat mengkhawatirkan gagal panen dalam tahun ini,” ujar Abdurrahman (56) warga Desa Teupin Pukat, kepada Freelinenews.
Abdurrahman menambahkan, kebanyakan tanaman padi yang diserang hama cekik leher itu menggunakan benih beli dari pasar, sedangkan yang menggunakan bibit padi dari hasil panen tahun lalu, tidak terserang hama tersebut.
BACA JUGA : Semburan Lumpur Terjadi di Tanah Jambo Aye
“Seperti lahan saya sendiri, satu petak sawah yang saya gunakan benih beli dari pasar diserang hama tersebut, sedangkan 4 petak lagi saya gunakan benih lama, Alhamdulillah bagus dan tidak mengalami cekik leher,” ujar Abdurrahman.
Hal senada juga dikatakan, petani lainnya, M. Aji (38), Ia mengaku, pada awalnya padi miliknya kelihatan sangat bagus, akan tetapi setelah padinya keluar biji, terlihat mulai memutih, dan kropos.
“Kami petani sawah tadah hujan daerah ini, bagai jatuh ketimpa tangga. Selain daerah kami tidak mempunyai irigasi, kemudian, padi kami juga diserang hama. Kami sangat khawatir hasil penen sawah kami tahun ini gagal total,” papar M. Aji.
Menurut seorang pakar Pertanian Aceh Timur, Zulfan Alias Pak Tani, Serangan cekik leher atau busuk leher itu disebabkan oleh cendawan Pyricularia grisea /Pyricularia oryzae. Kondisi padi yang terserang hama tersebut, biji padinya berwarna putih dan tidak berisi.
“Antisipasi hama cekik leher ini, petani harus memilih varitas bibit unggul yang tahan dengan sebaran ras di daerah itu. Kemudian jangan berlebihan melakukan pemupukan yang mengandung Nitrogen,” ujar Pak Tani.
Tambah Pak Tani, penyakit ini juga ditimbulkan karena kekurangan air diareal sawah. Dalam hal ini penyakit cekik leher biasa meneyarang areal sawah tadah hujan yang sempat kekeringan masa pertumbuhan padi.
“Menanam serentak dan menghindari jarak tanam rapat juga merupakan upaya pencegahan terhadap penyakit cekik leher ini. Menggunakan pertisida organik untuk memngusir hama dan tidak bersifat membunuh bakteri pengurai, juga dapat mencegah hama cekik leher,” demikian Zulfan alias Pak Tani. (*)