Pihak BPMA dalam pemaparannya mengatakan, bahwa pihaknya akan meminta pihak perusahaan untuk menurunkan daya produksi jika dapat menimbulkan permasalahan bau. “Jika ada unit prossecing yang tergangu, maka kita minta perusahaan untuk menurunkan aliran gas dari sumur Alur Siwah ke CPP,” kata staf BPMA Achyar Rasyidi.
Sementara itu, General Maneger PT. Medco E&P Malaka Susanto dalam paparanya mengatakan, bahwa perusahaan selalu berkomitmen untuk mengedepankan Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup, sebagai prioritas utama dalam melakukan kegiatan operasi.
“PT. Medco E&P Malaka sebagai pekerja seperti yang dikatakan anggota DPRK Aceh Timur Bapak M. Kasem, akan terus berkomitmen dan bertanggungjawab penuh menjaga lingkungan perusahaan yang nyaman dan tidak menimbulkan keresahan masyarakat lingkar tambang,” ujarnya.
Namun kata Susanto, pihaknya baru 4 bulan terakhir melakukan operasional penuh pengetesan kilang produksi dengan karistik gas dengan kandungan H2S yang tinggi dan akan kita optimalkan dengan teknologi kilang yang automasis.
“Selama empat bulan ini persuahaan masih dalam pengetesan kilang, kami bekerja sesuai dengan sistem automatis, jika pun ada kondisi bergejolak sehingga tekanan naik turun, sehingga bapak-bapak melihat ada api yang tinggi, suara agak besar, kondisi tersebut tidak rutin,” ujar Susanto.
Baca ke Halaman Selanjutnya…….