“Seharusnya warga segera mendapatkan informasi terkait rencana pengelolaan emergency point, karena hal tersebut bersentuhan langsung dengan aktivitas warga sekitar tambang, dan sosialisasi itu sangat penting dilakukan hal ini untuk antisipasi jika potensi kebocoran gas terjadi dimasa akan datang, ” ujar Irwansyah, seraya mengharapkan kepada Pemeritah Aceh Timur untuk segera melakukan investigasi terhadap bau busuk yang ditimbulkan dalam beberapa hari terakhir ini.
MEDCO E&P MALAKA PASTIKAN TIDAK ADA PIPA GAS BOCOR
Sementara itu, PT Medco E&P Malaka sebagai Perusahaan yang selalu berkomitmen pada Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Kelestarian Lingkungan Hidup di dalam menjalankan kegiatan operasinya, secara proaktif dan menanggapi laporan laporan warga sekitar wilayah operasi terkait adanya bau yang diduga gas di Desa Blang Nisam, Indra Makmu, Aceh Timur.
Dalam relis komfirmasi yang diterima freelinenews, Senin (29/4). Terkait hal itu pihak perusahaan telah melakukan pengecekan ke lokasi pada Sabtu (27/4) dan telah memastikan tidak ada pipa gas yang bocor. Pengecekan dilakukan menggunakan alat multi gas detector oleh tim ahli dari HSE dan hasilnya nihil bahwa tidak ada gas beracun yang terdeteksi oleh alat. Terkait adanya bau menyengat yang muncul beberapa saat berdasarkan laporan dari warga, Perusahaan saat ini sedang menyelidikinya lebih jauh tentang hal tersebut.
“Kami sampaikan terima kasih atas laporan dari warga dan mohon apabila menemukan dan mencium kembali bau tersebut, agar segera menginformasikan kepada Perusahaan. Pihak perusahaan akan terus memonitor dan menangani hal ini sesuai standar prosedur operasi Perusahaan” ujar Manager Field Relations Blok A Rivian Pragita. (*)