Lanjut Susanto, Ia menyebutkan bahwa Medco mengoperasikan sebuah kilang yang bisa beresiko,”karena kondisi sumur kami dengan tekanan tinggi dan temperaturnya tinggi, sebetulnya kalau terjadi sesuatu dalam proses kilang kami, maka yang pertama kali terpapar adalah kami yang sebetulnya,” ucap Susanto.
Menanggapi antara pertanyaan tokoh mewakili masyarakat lingkar tambang dan pihak perusahaan, dalam hal ini ditanggapi oleh Wakil DPRK Aceh Timur Samsul Akbar, SE, Ia meminta masyarakat lingkar tambang untuk bersabar menunggu hasil monitoring terhadap bau yang selama tercium warga lingkar tambang.
“Peneyelesaian ini harus bersabar menunggu hasil monitoring yang kita kawal bersama, jika nanti persolan ini belum selesai, kami akan membentuk pansus,” ucap Samsul Akbar.
Hal senada juga dikatakan oleh ketua Komisi A DPRK Aceh Timur, Irwanda, Ia berharap yang harus diselesaikan terlebih dahulu adalah persoaalan bau, dan tidak membias kepada permasalahan lainnya.
“Apabila membias, persolan bau tidak selesai dan yang lainnya juga tidak selesai, jadi hari ini kita fokus selesaikan masaalah bau dulu. Jadi bapak Maneger telah menerangkan untuk menyelesaikan persolan bau telah menghadirkan akademisi dari IPB, inilah yang harus dikawal bersama agar mendapatkan solusi terhadap persoalan bau tersebut,” papar Irwanda.
Rapat berakhir di Gedung DPRK Aceh Timur, dengan kesepekatan setiap desa dari 13 desa dalam kecamatan Indra Makmur, dapat menunjukkan wakilnya untuk sama-sama mengawal bersama proses Tim Monitoring IPB dalam mencari sumber bau.
Setelah rapat dibubarkan, kemudian pihak DPRK Aceh Timur melanjutkan turun ke Kecamatan Indra Makmur untuk memantau tim monitoring yang sedang bekerja di Masjid Baitul Hidayah Indra Makmur.
Namun sebelum berangkat ke Indra Makmur, pihak DPRK diwakili oleh Irwanda juga sempat menjelaskan hasil rapat kepada puluhan warga dari kaum bapak dan ibu-ibu yang sebelumnya juga melakukan aksi damai di halaman gedung DPRK setempat.
Selanjutnya, dihalaman masjid Baitul Hidayah Indra Makmur, pada sore hari, pihak DPRK, pihak perusahaan dan tim monitoring serta tokoh masyarakat lingkar tambang, berbincang panjang lebar dengan Tim Monitoring IPB terkait penyelesaian bau dan cara kerja tim Akademisi IPB di halaman masjid tersebut.
Baca ke Halaman Selanjutnya ………