Aceh Timur – Sedikitnya 192 ekor sapi dalam wilayah Aceh Timur, terindikasi suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), enam ekor diantaranya dilaporkan mati. Tim Keswan Aceh Timur telah mengambil Tindakan pengobatan.
Kabid Keswan dan Kesmavet Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Timur, drh. Liza Murdhani saat dihubungi freelinenews.com, Senin (16/05/2022) petang, menyebutkan, 192 ekor sapi yang terindikasi suspek PMK tersebar dalam beberapa kecamatan dalam wilayah Aceh Timur, meliputi Kecamatan Indra Makmur, Kecamatan Ranto Peureulak, Kecamatan Pante Bidari dan Kecamatan Idi Timur.
“Sedangkan enam ekor diantaranya dilaporkan mati. Kendatipun pihak kita belum mendapatkan hasil pemeriksaan laborotorium, namun petugas kita di lapangan telah melakukan upaya pengobatan terhadap sapi yang terindikasi suspek PMK. Alahamdulillah kondisinya sudah mulai sembug,” kata Liza Murdhani.
Liza Murdhani menambahkan, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan apparat desa untuk menghentikan mobilitas ternak dari daerah yang terkenah wabah PMK. Dan pihaknya juga mengharapkan masyarakat untuk tidak panik, karena penyakit PMK tidak menular kepada manusia.
“Selain itu, kita juga mengajak seluruh unsur dan elemen masyarakat untuk sama-sama mencegah penyebaran wabah PMK di daerah ini dengan menghentikan masuknya ternak luar ke desa masing-masing. Hal ini butuh peran semua pihak, termasuk apparat desa, Polri, TNI dan elemen masayakat lainnya,” ujarnya.
Liza juga mengharapkan kepada mayarakat, jika melihat ada gejala ternak segera menghubungi pihak Kesehatan hewan atau mentri hewan. “Kita juga meminta masyarakat untuk membuat isolasi bagi ternak sapi atau kerbau yang terindikasi suspek PMK. Artinya untuk dapat dipisahkan dari sapi yang sehat. Karena penyebaran virus PMK tersebut sangat cepat,” pungkas Liza Murdhani. []