FREELINENEWS.com | Aceh Timur – Pasca terpapar gas beracun yang ditimbulkan akibat asap flaring dari pencucian sumur gas AS-11 milik PT. Medco E&P Malaka (Blok A), ratusan warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, terpaksa menunaikan ibadah puasa 1442 H di tenda pengungsian, di lokasi Kantor camat setempat.
Informasi yang diperoleh freelinenews.com, Senin (12/04/2021) malam, jumlah pengungsi mencapai 163 KK, dari Desa Panton Rayeuk T dan ada beberapa KK dari desa tetangga. Warga belum berani kembali ke desa mereka.
“Untuk kondisi pengungsi di tenda dalam kondisi aman, dan pasien yang di rawat di RSUDZM Idi sebahagian telah kembali. Bahkan menurut informasi yang kita peroleh pasien yang dirujuk ke RSUZA Banda Aceh, beberapa hari lalu telah sehat, dan malam ini dalam perjalanan pulang ke Aceh Timur,” kata Anggota DPRK Aceh Timur M. Yahya Ys, atau yang akrap disapa Yahya Boh Kayee, melalui sambungan telpon kepada freelinenews.com.
Tambah Yahya, dirinya bersama Kepala Desa Panton Rayeuk T, Samsul Bahri, Panglima Sagoe KPA Banda Alam, serta beberapa tokoh masyarakat dan tim dari Perusahaan Medco telah mengunjungi lokasi sumur flaring, pada Senin (12/4/2021) petang.
“Menurut pantauan pihak kita, situasi agak mulai stabil di lokasi. Bahkan kami juga meninjau beberapa lokasi sekitaran,” papar M. Yahya.
Medco Bersama Wraga Mengadakan Meugang, Manajemen dan BPMA Kunjungi Pasien di RSUZA
Sementara itu relis pers PT. Medco E&P Malaka, menyebutkan warga Desa Panton Rayeuk T yang berada di lokasi Kantor Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, tetap merayakan tradisi Meugang pada Minggu (11/4). Medco mendistribusikan satu (1) ekor sapi, 50 kg daging sapi, 20 kg iga sapi, dan 40 ekor ayam untuk kebutuhan Meugang.
VP Relations & Security Medco E&P Indonesia Arif Rinaldi mengatakan bantuan ini sebagai penghormatan Perusahaan kepada warga yang menjalankan tradisi Meugang. “Kami selalu ikut berpartisipasi dan menghormati tradisi dan budaya masyarakat agar dapat dipertahankan,” ujar Arif.
Pada Sabtu (10/4), perwakilan Manajemen Medco E&P bersama Badan Pengelola Migas Aceh mengunjungi seorang pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh sementara 6 warga di rumah sakit Zubir Mahmud sudah diperbolehkan pulang. “Kami terus memberikan perhatian penuh pada mereka dan berharap kondisi warga terus membaik,” ujar Arif.
Sumur AS-11 sedang dalam proses perawatan rutin. Sejak Jum’at (9/4), telah dihentikan tim operasi Medco E&P segera menghentikan aliran sumur. (*)