FREELINENEWS.com | Aceh Timur – Sejumlah nitizen menilai gerakan gemar makan ikan yang dicanangkan KKP Pusat sangat tidak tepat di tengah kondisi harga ikan selama Pandemi Covid-19 ini sangat mahal.
“Seharusnya Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia, sebelum meluncurkan program GEMARIKAN, terlebih dahulu memberikan subsidi harga ikan kepada masyrakat miskin di seluruh Indonesia,” ujar salah seorang Nitizen Masri, SP kepada freelinenews.com, Sabtu (03/04/2021).
Kata Masri warga Aceh Timur tersebut, masyarakat yang ekonomi nya rendah, selama harga ikan mahal di masa pendemi ini sangat sulit untuk membeli ikan.
“Jangankan membeli ikan segar, untuk beli ikan asin saja sulit. Apalagi kebutuhan lain seperti beras. Jadi sebaiknya, sekaligus melancarkan program ini, Pemerintah juga mengucurkan subsidi bantuan beli ikan khusus untuk masyarakat miskin. Ini baru logis,” ujarnya.
Jika harga ikan tidak disubsidi, sama juga Safari Gemar Makan Ikan, akan sia-sia. Tambah Masri apalagi untuk ikan yang banyak protein dan kandungan gizi tinggi, seperti ikan kerapu, bawal, kakap dan ikan kelas lainnya, harganya mencapai Rp60 ribu sampai dengan Rp70 ribu/Kg.
“Untuk ikan tongkol saja saja saat ini beharga Rp25 ribu sampai Rp30 ribu/Kg. Ikan kekek saja bisa mencapai Rp25 ribu/Kg. Jadi bagaimana masyarakat miskin beli ikan, jika harganya sangat mahal,” pungkas Masri.
Dalam pesan WA Freelinenews.com saat mengirim link berita tetang Safari Gemar Makan Ikan di Aceh Timur, sejumlah nitizen membalas, dengan kalimat, “Harga Ikan Mahal”. (*)