Peureulak – Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Timur, menargetkan tiga unit mobil Indonesia Pintar akan menyapa masyarakat perdesaan di daerah pelosok Aceh Timur ditahun tahun 2020 mendatang.
“Saat ini tiga unit mobil Indonesia pintar yang kita miliki, setiap harinya terjadwal singgah di sekolah-sekolah tingkat SD, SMP dan SMA dalam wilayah Aceh Timur, sejak Senin hingga Kamis,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip kabupaten Aceh Timur, Lukman, SP kepada freelinenews.com, Kamis(29/8) pagi.
Sebut Lukman, setiap bulannya mobil Indonesia Pintar dapat singgah di 36 sekolah dalam wilayah Aceh Timur, baik itu sekolah pedalaman maupun sekolah-sekolah di daerah perkotaan.
“Jadi dalam setahun kita telah mampu singgah lebih kurang 400 sekolah dalam wilayah Aceh Timur, baik itu tingkat SD, SMP dan SMA. Angka tersebut Insya Allah akan memenuhi target kita di tahun 2019 ini,” sebut Lukman.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh Timur, dalam bulan September mendatang ini juga akan melakukan roadshow membaca di Kota Pereulak untuk kalangan pelajar dan masyarakat.
Saat disinggung freelinenews.com, kenapa acara roadshow tersebut semestinya harus dilaksanakan di ibu kota Kecamatan Peureulak. Lukman sangat beralasan, karena Kantor Pustaka Aceh Timur berada di Kota Peureulak.
“Roadshow tersebut selain untuk menarik minat pembaca masyarakat Aceh Timur, juga sebagai ajang promosi Pustaka Aceh Timur kepada masyarakat Peureulak khusunya, agar pelajar, mahasiswa dan masyarakat di Peureulak dapat mengakses kantor Pustaka Aceh Timur untuk mendapatkan berbagai judul buku sebagai bahan bacaan mereka,” papar Lukman.
Sambungnya, dalam tahun 2020 pihaknya juga telah mencanangkan program Mobil Indonesia Pintar untuk menyapa masyarakat di pelosok Aceh Timur.
“Insya Allah, jika mendapatkan dukungan semua pihak, program Mobil Indonesia Pintar untuk pelosok Aceh Timur tahun 2020 nanti dapat berjalan dengan lancar,” harap Lukman.
Intinya, Lukman mengaku bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan minat membaca dikalangan masyarakat Aceh Timur setiap tahunnya bertambah.
“Seperti pepatah mengatakan; Jika ingin mengenal dunia maka membacalah, dan jika ingin dikenal dunia maka menulislah. Tentunya seorang penulis juga harus punya referensi dengan membaca banyak buku sebagai sumber tulisan agar lebih luas,” pungkas Lukman, SP. (*)