FREELINENEWS.com | Aceh – Gubernur Aceh Nova Iriansyah Investasi Migas di Aceh akan memberi dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat di bumi Serambi Mekkah ini. Bahkan dengan hadirnya investasi sektor Migas akan terbukanya lapangan kerja masyarakat.
Hal itu dikatakan Gubernur Aceh Nova Iriansyah, ketika menerima audiensi delagasi PT Medco E&P Malaka di kediamannya di Banda Aceh, akhir Desember 2019 lalu. Menurutnya,negeri ini tidak dapat sejahtera secara signifikan jika hanya mengandalkan dana pemerintah saja.
“Investor merupakan bagian penting dalam peningkatan ekonomi Aceh. Bahkan, saat ini Aceh telah dalam kondisi kondusif dan terbuka bagi investasi baik Nasional maupun luar Negeri. Kita selaku Pemerintah Aceh, sangat mendukung investasi Migas yang dilakukan PT Medco E&P di blok A, Aceh Timur,” ujarnya dalam pertemuan tersebut.
Nova kala itu juga mengharapkan PT Medco berjalan lancar di Aceh. Perusahaan juga harus memperhatikan tanggung jawabnya. Seperti CSR, menjamin pendidikan bagi anak-anak di sekitar perusahaan dan melatih putra putri lokal agar dapat dipekerjakan pada perusahaan tersebut.
Senada dengan pernyataan Gubernur Aceh,. Hari ini PT Medco E&P Malaka juga telah melakukan program CSR sebelum maupun sesudah beroperasi kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi. Diantaranya program berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, fasilitas umum, insfrastruktur, lingkungan, dan lainnya.
Tambah, Nova Iriansyah, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Indonesia harus membuka pintu dan memberikan kemudahan bagi semua pihak yang ingin berinvestasi, karena investasi akan berimbas pada serapan tenaga kerja mengurangi angka kemiskinan.
“Menindaklanjuti arahan tersebut, maka tidak ada kata tidak, Pemerintah Aceh tentu akan mendukung penuh setiap bentuk investasi yang memberikan kebaikan bagi masyarakat Aceh. Apapun bentuk investasi yang masuk dan memberikan kebaikan bagi rakyat banyak, maka harus kita dukung. Saya yakin seluruh stakeholder mendukung hal ini,” katanya.
Nova menambahkan, contoh investasi yang sehat adalah yang memberi imbas positif bagi denyut perekonomian masyarakat. Menarik tenaga kerja dan membuka potensi ekonomi lain di sekitarnya.
Amatan freelinenews.com, banyak berkah yang saat ini bisa dirasakan masyarakat pasca kehadiran Medco di Blok A Aceh Timur, antaranya :
Pembangunan RSUD Dr. Zubir Mahmud Pra Operasi
Pra PT. Medco E&P Malaka beroperasi di Blok A, perusahaan Migas Nasional tersebut telah membangun sebuah Rmah Sakit Umum Daerah Zubir Mahmud Idi. Hal itu ditetapkan dalam Peraturan Bupati Aceh Timur No. 035 tahun 2006 tentang pembangunan RSUD Idi milik Pemda Kabupaten Aceh Timur pada tanggal 14 Maret 2006.
RSUD Dr. Zubir Mahmud sebelumnya dibangun menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Medco Energi Internasional Tbk melalui anak perusahaan PT Medco E&P Malaka bersama mitra kerjanya, Kris Energi dan Japex dengan nilai anggaran mencapai Rp 75 miliar.
Rumah sakit ini dibangun di atas lahan 83.458 meter persegi, mampu menampung 200 pasien rawat inap mulai dari bayi hingga orang dewasa dan memiliki 15 poliklinik serta dilengkapi fasilitas Instalasi Gawat Darurat (IGD), Rawat Inap Intensif, Instalasi Bedah Central (IBS), Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Radiologi dan Instalasi Hemodialisa.
Kemudian Instalasi Patologi Klinik dan Patologi Anatomi, Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi, Unit Transfusi Darah (UTD-RS) serta fasilitas pelayanan umum dan sarana prasarana kesehatan lainnya.
Saat ini, RSUD Dr Zubir Mahmud memiliki 28 dokter spesialis, 26 dokter umum/dokter gigi dan 699 tenaga kerja lainnya serta. Pada 2018, RS ini melayani 8.614 pasien rawat inap, 722 pasien rawat darurat rawat jalan, dan 64.891 pasien rawat jalan.
The Royal Idi Hotel
The Royal Idi Hotel terletak di Jalan Lintas Timur Sumatera Medan – Banda Aceh, Kota Idi dan merupakan satu-satunya hotel di Kabupaten Aceh Timur dengan fasilitas lengkap dan mewah berbintang tiga.
Hotel yang berdiri pada 2016 ini memiliki 75 kamar dengan empat tipe serta mampu menampung wisatawan yang melintasi jalur Banda Aceh ke Medan atau sebaliknya, maupun tamu dinas pemerintah.
Kehadiran hotel yang tergolong ‘super’ di sepanjang jalur Banda Aceh – Medan ini tidak terlepas dari beroperasinya PT Medco E&P Malaka di Aceh Timur. Terbukti, banyak tamu yang menginap serta sejumlah acara perusahaan acap kali dilaksanakan di hotel ini karena mampu menampung jumlah peserta yang banyak.
Keberadaan hotel tentu menjadi salah satu faktor penting kemajuan sebuah daerah, terutama di mata calon investor yang hendak berinvestasi khususnya ke Aceh Timur serta mampu menggerakkan perekonomian masyarakat dengan perputaran uang yang cepat di tengah masyarakat.
Rekrutmen Tenaga Kerja Lokal
PT Medco E&P Malaka yang mulai beroperasi pada 2018 lalu, memberangkatkan 40 orang peserta Program Pengembangan Tekhnisi dan Operator ke Cepu, Jawa Tengah. Peserta ini akan mengikuti pendidikan selama dua tahun.
Mereka yang diberangkatkan merupakan peserta dari sejumlah 569 peserta yang sebelumnya mendaftar di perusahaan itu. Mereka diharapkan dapat membawa nama baik dan memajukan PT Medco khususnya yang beroperasi di Blok A Aceh Timur.
“Sebagai pemangku kebijakan, Pemerintah Aceh tentu akan mendukung keberlanjutan eksplorasi, karena kehadiran perusahaan ini telah memberikan imbas positif bagi masyarakat sekitar. Bahkan, 85 persen tenaga yang dipekerjakan di sini adalah putra daerah Aceh. Ini tentu menjadi salah satu bukti dari imbas positif kehadiran investasi,” ujar Gubernur Aceh Nova Iriansyah beberapa waktu lalu.
Profil PT Medco E&P Malaka
PT Medco E&P Malaka merupakan perusahaan minyak dan gas pertama yang berhasil mengembangkan gas di Blok A, Aceh Timur pascaperdamaian Aceh. Lebih dari 450 BCF cadangan gas dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan industri di Aceh dan industri lainnya di Sumatera Utara.
Secara historis kegiatan eksplorasi di Blok A dilakukan sejak zaman Belanda dan sejak Kemerdekaan dikuasai oleh PERTAMINA & Asamera Oil Ltd.
Setelah sebelumnya dikuasai oleh Pertamina dan Asamera Oil Ltd, pada tahun 1999-2006 blok ini dikelola oleh Exxon Mobil dan Conoco Phillips, dan pada April 2006, PT Medco E&P Malaka bersama partner (Premier & Japex) mengakuisisi kepemilikan saham ConocoPhillips di Blok A hingga selesai kontrak pada September 2011.
Pada Februari 2011, PT Medco E&P Malaka mendapatkan perpanjangan kontrak 20 tahun hingga September 2031. Pada saat ini komposisi kepemilikan Blok A, 85 % oleh PT Medco E&P Malaka dan 15% oleh PT Medco Daya Energi Nusantara.
Blok A adalah lapangan migas yang memiliki cadangan gas lebih dari 450 BCF. Medco E&P Malaka melakukan pengembangan sumur-sumur gas di lapangan-lapangan blok tersebut, seperti lapangan Alur Siwah, Alur Rambong dan Julu Rayeuk.
Gas dari sumur-sumur tersebut kemudian diolah di fasilitas Central Processing Plant (CPP) Alur Siwah, kemudian disalurkan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik. Diantaranya, potensi gas yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik.
Lingkup Kerja Blok A meliputi Alur Siwah Central Processing Plant (AS CPP) dengan Kapasitas 90 MMSCFD, Instalasi pipa dengan panjang total +42 km dari lapangan Alur Siwah, Alur Rambong, dan Julok Rayeuk ke AS CPP dan AS CPP ke Jambo Balee Metering Station serta lokasi Tie-In Pertagas, fasilitas penanganan sulfur dan kondensat di PAG Arun.
Jumlah sumur yang dimiliki adalah 16 sumur gas dan 2 sumur injeksi air dalam 3 fase drilling (10 sumur di Commercial Operations Date).
Medco E&P Malaka Akan Melakukan Pengembangan Lapangan Gas Alur Siwah
Pemerintah Aceh juga telah mengumumkan rencana Pembangunan Pengembangan Lapangan Gas Alur Siwah di Kabupaten Aceh Timur, tahun 2021 yang akan dilaksanakan di Desa Alur Siwah Serdang, Kecamatan Nurussalam dan Desa Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh.
Rencana pembangunan pengembangan lapangan Alur Siwah Kecamatan Nurussalam dan Desa Blang Nisam Kecamatan Indra Makmur akan dimulai pada Oktober tahun ini. Sebagaimana pemberitahuan yang dikeluarkan Sekretariat Pemerintah Aceh Nomor : 590/08/2021. []
Sumber : Klik Kabar