FREELINENEWS.com | Banda Aceh – Seekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) bernama ‘Otto” penghuni Conservation Response Unit (CRU) Cot Girek, Aceh Utara dilaporkan mati, pada Minggu (27/12/2020) sekira pukul 18.00 Wib. Belum diketahui apa penyebab kematian Otto.
Berdasarkan pers relis yang dikeluarkan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, tertanggal 29/12/2020, yang diterima freelinenews.com, di group WA Media Konservasi Aceh, Jumat (01/01/2021) malam, menyebutkan, gajah jinak jantan tersebut Sebelum kematiannya, mengalami kondisinya lemas.
Berdasarkan hasil pantauan Mahout, pada tanggal 27 Desember 2020 pukul 17.00 WIB terlihat ‘Otto’ dalam keadaan lemas, kurang nafsu makan dan diare, kemudian Mahout melakukan komunikasi untuk meminta dilakukan penanganan medis dan pemantauan pada Minggu (27/12/2020) sekira pukul 18.00 WIB Otto tidak terselamatkan alias mati.
Pada hari yang sama tim medis dari BKSDA Aceh dan PKSL Unsyiah bergerak dari Banda Aceh menuju Cot Girek. Sesampainya tim berkoordinasi dengan Polsek Cot Girek perihal kematian gajah jinak Otto.
Pada Senin (28/12/2020) sekitar jam 08.00 WIB tim medis BKSDA dan PKSL Unsyiah yang turut disaksikan oleh Polsek Cot Girek dan staf CRU Cot Girek melakukan otopsi terhadap bangkai gajah Otto.
Dari hasil otopsi, tim medis menemukan adanya perubahan warna di bagian usus yaitu menghitam dan mendapatkan manifestasi endoparasite. Selanjutnya tim medis juga mengambil beberapa sampel berupa jantung, hati, paru paru, limpa, usus, feses, lidah untuk dikirimkan ke Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk mendapatkan hasil selanjutnya.
Sedangkan sepasang gading dari gajah tersebut setelah melengkapi proses administrasi di Polsek Cot Girek, dibawa ke kantor BKSDA Aceh.
Ini merupakan kabar yang menyedihkan bagi kita. Dimana dalam penghujung tahun 2020, kita mendapati kabar gajah jinak Otto mati.
Otto, merupakan salah satu gajah yang berjasa dalam melakukan penanganan konflik gajah di belantara Aceh selama ini. (Sumber Pers Relis BKSDA Aceh)