Sapi Aceh merupakan salah satu jenis Sapi Lokal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat petani di daerah perdesaan di Aceh. Upaya untuk melestarikan populasi sapi Aceh dari ancaman kepunahan, BPTU-HPT Indra Puri telah lama melakukan pengembangbiakkan sapi Aceh.
Penyakit mulut dan kuku yang telah menyerang beberapa daerah di Aceh baru-baru ini, sangat dikhawatirkan menjadi ancaman terhadap kelestarian populasi sapi Aceh. Seperti diberitakan media ini dua hari lalu, Ribuan ekor sapi di Kabupaten Aceh Tamiang dilaporkan terjangkit virus menular yang dikenal dengan nama Penyakit Mulut dan Kuku. Bahkan, puluhan ekor sapi didaerah itu dilaporkan mati.
Dinas Peternakan Aceh, kini telah mengelurkan maklumat untuk menghentikan pengiriman sapi dari daerah itu keluar daerah. Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang juga telah melakukan upaya-upaya antisipasi dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 520/2133/2022 terkait penutupan pasar hewan dan penghentian jual beli hewan sementara waktu.
Dalam pemberitaan media CNN Indonesia kemarin, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi malah meminta Ternak dari Aceh untuk distop. Bayangkan jika penyakit virus yang menyerang ternak tersebut mluas di Aceh yang sangat dikhawatirkan akan punahnya populasi sapi Aceh yang saat ini sedang diletarikan dan mulai diminati oleh masyarakat luar Aceh, dengan rasa daging yang khas dan enak.